barbareto.com | Puluhan unit mobil mewah milik CV. Hafiz Jaya Tour asal Malang yang rencananya akan melengkapi akomodasi penonton MotoGP Mandalika, menganggur di halaman Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi NTB.
Kendaraan-kendaraan tersebut tidak beroperasi lantaran diduga menjadi korban penipuan dari oknum pegawai Astindo NTB berinisial DD.
Usma Hadi selaku korban menjelaskan, seblumnya pihaknya dihubungi salah seorang berinisial DD dengan mengatasnamakn Astindo NTB.
DD mengorder 65 unit mobil mewah seperti Pajero Sport, Fortuner, Innova Reborn dan HiAce untuk mendukung akomodasi penonton atau tamu MotoGP Mandalika.
Dalam perjanjian awal, dari 65 unit mobil itu DD akan memberikan DP separuh dari nilai total penyewaan yakni sebesar Rp 600 juta, namun uang itu akan diserahkan ketika mobil-mobil itu tiba di NTB.
“Kita dari Malang rombongan datang. Ternyata di sini kita tidak dibayar. Mobil ini ada jadwal atau tidak ndak jelas juga,” ungkap Usma kepada awak media, Jun’at 18 Maret 2022.
Oknum tersebut lanjutnya, juga merupakan agen wisata.
Baca juga : Jelang MotoGP, BPPD Lotim Pastikan Keterisian Hotel dan Penginapan
Dirinya mengaku mendapat pesanan dari pelanggan sehingga harus mengorder mobik dalam jumlah yang cukup banyak ke CV. Hafiz Jaya Tour di Malang.
“Ketika mobil kami datangkan, tidak ada uang yang dibayarkan sesuai janji mereka di awal. Pun dengan operasional selama MotoGP tidak ada, sekarang kami hanya dapat masalah saja,” tambahnya.
Kini pihaknya sudah menempuh jalur hukum dengan mengajukan laporan ke Mapolda NTB.
Ia juga mengatakan akan membuat izin demo ke Kantor Gubernur agar mendapat perhatian.
Sementara itu, Sekjen Astindo NTB, Abdul Haris yang dikonfirmasi di ruang kerjanya membenarkan adanya kejadian tersebut.
Namun demikian, pemesanan mobil-mobil ini bukan atas nama Astindo, tetapi dari personal pegawai Astindo yang menjadi agen wisata.
“Sistim transaksional bukan atas nama asosiasi, tapi atas nama pribadi mereka masing-masing,” tegas Haris.
Tidak diketahui pasti kenapa kemudian puluhan unit kendaraan tersebut tidak dioperasionalkan oleh oknum pegawainya yang memesan.
Menurutnya, tidak saja CV. Hafiz Jaya Tour yang tertipu dalam kasus tersebut, beberapa anggota Astindo pun ikut tertipu karena harus patungan puluhan juta untuk membayar DP mobil-mobil tersebut.