Barbareto News – Berita dan video yang viral terkait pencopotan baliho, bendera dan atribut partai tertentu saat Kunjungan Kerja Presiden RI ke Kabupaten Gianyar pada Selasa (31/10) mendapatkan tanggapan dari Penjabat (Pj) Gubernur Bali Mahendra Jaya.
Mahendra menyebutkan fakta di lapangan tidak sama dengan narasi pencopotan baliho dan atribut yang terbangun dan terkesan tendensius.
“Faktanya tidak demikian (pencopotan, red). Buktinya di Kota Denpasar bisa di lihat masih banyak baliho, bendera dan atribut terpasang, sepanjang jalan di Batubulan hingga lokasi acara kunker”. Kata Mahendra Jaya saat ditemui di Bandara Ngurah Rai, Badung pada Selasa (31/10).
Menurut Mahendra, yang di lakukan hanyalah menggeser sementara baliho capres atau alat peraga sosialisasi, hingga atribut partai terutama yang berada di sekitar lokasi kunker Kepala Negara dengan tujuan murni untuk estetika saat Presiden menyambangi lokasi kunker.
“Dan setelah acara kunker Presiden RI selesai, maka alat sosialisasi dan baliho tersebut akan di kembalikan,” tukasnya.
Mahendra Jaya juga menekankan bahwa penertiban sementara alat peraga/sosialisasi di lokasi kunker Presiden tersebut berlaku sama untuk baliho atau atribut tanpa memandang siapa capres-cawapres, partai, ataupun caleg manapun selama berada dalam radius yang di tentukan.
Pj Gubernur yang dalam kesempatan tersebut di dampingi Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Harfendi, Kapolda Bali Irjen Pol. Ida Bagus Kade Putra Narendra, menegaskan. Bahwa tidak ada maksud lain selain menjaga agar acara kunjungan kerja resmi Kepala Negara bisa berjalan lancar dan baik.
“Dan saat ini, baliho atau atribut yang sempat di tertibkan sudah di pasang kembali seperti sebelumnya,” ujar Mahendra Jaya.