Lombok Timur – Pernyataan Asisten II Setda Lombok Timur, Ahmad Masfu, soal data kemiskinan direspons Calon Bupati, Suryadi Jaya Purnama (SJP).
Sebelumnya, Masfu kepada Barbareto menyayangkan beberapa Paslon yang salah comot data.
Sehingga ia berupaya mengomentari soal angka kemiskinan di Lombok Timur, yang dipaparkan salah satu calon yakni SJP.
“Terkait pernyataan Asisten II Lotim yang menuduh Paslon asal comot data. Justru Asisten II yang berusaha menutupi data yang sebenarnya,” kata SJP kepada Barbareto.
Politikus PKS itu menyatakan, angka kemiskinan Lombok Timur secara persentase tertinggi kedua dibandingkan Kabupaten/Kota di NTB.
“Angka kemiskinan ini sebesar 14,51%. Sedangkan secara jumlah, Lombok Timur paling banyak penduduk miskin yaitu 180 ribu jiwa,” jelasnya.
Bak berbalas pantun, SJP justru meminta agar Asisten II jujur kepada masyarakat. “Jangan beretorika. Buka datanya kalau mau transparan. Ini data berdasarkan Maret 2024,” imbuhnya.
Menanggapi pernyataan Asisten II agar Paslon tidak sungkan berkoordinasi ke Pemda soal data. SJP mengatakan data itu ada di BPS bukan ada di Pemda.
“Amanat UU itu data diberikan kewenangan kepada BPS. Pemda malah tidak punya data. Memang benar ada data di Bappeda tapi yang sah itu acuan kita BPS,” pungkasnya.
Sementara itu, Asisten II Ahmad Masfu, mengklarifikasi pernyataannya sebelumnya.
Mantan Kadis Kominfotik itu mengatakan dirinya memberi saran agar ke depan agar Paslon tidak keliru soal data, perlu adanya sinkronisasi data.
“Mungkin perlu sinkronisasi data dulu dengan Pemda baru nanti dibreakdown ke program,” katanya kepada Barbareto.