BARBARETO.com – Lombok Timur. Dua siswa Sekolah Menengah Atas Negeri ( SMAN) 3 Selong Lombok Timur terancam gagal mengikuti ujian pada semester ganjil tahun 2022.
Wakil Kepala Sekolah bidang Humas SMAN 3 Selong Abdul Halim Husni menjelaskan, dua siswa tersebut kedapatan mengambil ponsel milik teman sekelasnya pada Jum’at 11 November 2022 lalu.
“Memang ada siswa kita yang berkasus seperti itu. Dan saat ini kita di sekolah memberikan tindakan sesuai dengan tata tertib yang ada,” katanya menjawab Barbareto.com, Selasa (15/11/2022).
Lanjut Halim, siswa yang bersangkutan juga terancam gagal untuk mengikuti ujian ganjil di SMAN 3 Selong.
Namun pihak SMAN 3 berusaha untuk melakukan upaya terbaik bagi siswa terduga pelaku ini dengan memfasilitasi kepindahannya ke Sekolah lain agar tidak putus sekolah.
“Memang untuk ujian ganjil di sini itu tidak mungkin, namun kita masih menginginkan anak kita sekolah maka kita pindahkan,” bebernya.
Semestinya terang Halim, jika tegak lurus terhadap tata tertib yang sekolah, terduga pelaku harusnya dipecat atau diserahkan kembali pada orang tuanya.
Karena saknsi untuk pencurian poinnya 100.
“Kalau kita saklek terhadap tata tertib tersebut, seharusnya siswa tersebut harus dipecat dan diserahkan ke orang tua,” imbuhnya.
Tak hanya itu, Pihak SMAN 3 Selong juga mempertimbangkan apabila terduga pelaku diterima kembali ke Sekolah akan berdampak terhadap psikis, karena potensi perundungan yang akan diterima siswa tersebut.
“Kalau kita Terima juga, takutnya nanti anak ini di rundung kan kasian,” ujarnya.
Sementara Orang Tua Korban yang tidak ingin disebutkan namanya mengaku anaknya tidak diberi keadilan, padahal setiap anak memiliki hak sama untuk mendapatkan pendidikan.
“Anak saya sudah kelas tiga, sebentar lagi lulus,” keluhannya.
Baca berita lainnya di Google News