barbareto.com | Denpasar – Masyarakat dibuat binggung dengan adanya petugas rapid tes di balik beroperasinya tempat hiburan malam dibilangan Suwung Denpasar Selatan. Pasalnya, Karaoke Platinum yang melabrak dua sekaligus aturan, yaitu Surat Edaran (SE) Gubernur Bali dan Wali Kota Denpasar tentang PPKM Level 4, menuai banyak sorotan dari semua kalangan.
Tak itu saja, penyelenggara Rapid Tes yang disediakan oleh pihak Platinum jadi pertanyaan, legalitas dan keakuratan alat digunakan menimbulkan tanda tanya.
Juru bicara Satgas percepatan penanggulangan penyebaran Covid-19 Kota Denpasar, Dewa Rai menegaskan bahwa petugas dan penyelenggara rapid test harus jelas asal usul instansi atau lembaganya, agar tidak terjadi salah informasi.
“Itu (petugas rapid test) harus jelas dari mana instansi atau lembaga yang melakukan rapid test,” tegas Dewa Rai kepada awak media, Selasa (10/08/2021)
Menurut sumber media ini, pengunjung yang masuk Karaoke Platinum mesti menjalani rapid tes antigen dengan tarif Rp 50 ribu per orang bagi tamu yang ingin menikmati suasana remang-remang. Biaya tersebut tidak termasuk dalam tarif paket karaoke.
Menurut informasi yang beredar, alat tes digunakan ada dua jenis, yaitu Swab hidung dan sampel air liur.
“Kita dari Pokes (petugas rapid test) supaya gak canggung di ruangan,” ungkap petugas rapid tes di Platinum Karaoke kepada sumber media ini, pada Sabtu lalu.
Yang jadi pertanyaan, belum diketahui secara pasti kenapa di karaoke ini ada petugas yang mau melayani warga untuk menjalani tes jika ingin masuk tempat hiburan? Apakah ada kerja sama atau kamuflase belaka.
Sayangnya, dikonfirmasi terkait hal tersebut, pihak manajemen Platinum Karaoke belum dapat memberikan tanggapan. Pesan Whatsapp dan telepon awak media yang menghubungi belum mendapat balasan maupun jawaban. (Tim)
