BARBARETO.com | Sampah plastik menjadi masalah krusial bagi keberlangsungan lingkungan dan masa depan Bumi.
Kendati telah banyak aturan dan regulasi soal pembatasan penggunaannya, akan tapi keberadaan limbah anorganik ini tidak bisa dihindari.
Sadar akan tingginya limbah plastik, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) mengupayakan meminimalisir sampah lewat sekolah melalui program Sekolah Adiwiyata.
Nantinya program ini mendorong setiap siswa membawa sampah plastik dari rumah masing-masing untuk di kumpulkan ke sekolah jarak tiga (3) hari diangkut Dinas LH, kemudian diolah menjadi paving block di SMAN 2 Selong, demikian disampaikan Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan (P2KL) Dinas LH, Makrifatullah menjawab barbareto.com.
“Mekanismenya adalah setiap siswa dianjurkan membawa sampah plastik dari rumah untuk dikumpulkan di sekolah,” jelasnya Selasa (02/08/2022).
Baca juga: DLH Lotim Sosialisasikan Program Kampung Iklim
Produk paving block SMA 2 Selong telah diuji, akan tetapi guna memastikan keberlanjutan produk tersebut, harus melewati uji daya tekan di Universitas Mataram.
“Hasilnya memang sudah ada, akan tetapi daya tekannya musti diuji terlebih dahulu di Universitas Mataram,” ujarnya.
Sebelumnya, lanjut Makrif, Dinas LH Sudah melayangkan Surat Edaran (SE) kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Cabang Dikbud Lotim serta Kanwil Kemenag agar menghimbau Kepala sekolah untuk memerintahkan anak didik membawa sampah plastik.
Program tersebut dimulai dari sekolah yang berada di Kota Selong, yang kedepannya akan ditularkan ke setiap kantor.
“SE sebelumnya sudah disampaikan ke setiap kantor yang membidangi satuan pendidikan,” paparnya.
Lebih jauh dijelaskan Makrifatullah, dalam penelitian, sepuluh sampai dua puluh tahun, baru sampah plastik terurai, karenanya program ini langkah yang tepat untuk menekan jumlah sampah, lebih-lebih setiap aktivitas perbelanjaan selalu menggunakan plastik.
“Sampah plastik bisa terurai lama sekali, karenanya program ini diharapkan mampu menekan sampah plastik,” pungkasnya.