Bima, Barbareto.com – Satu persatu kelompok relawan menyatakan dukungan dalam roadshow calon Wakil Gubernur NTB, HM Suhaili FT di Pulau Sumbawa.
Kali ini, giliran para petani garam di kecamatan Bolo dan Woha menyatakan dukungan kepada pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, Dr. Zulkiflimansyah dan HM Suhaili FT.
Dukungan tersebut dinyatakan para petani garam dua kecamatan tersebut di Desa Pandai, Kecamatan Woha, Kota Bima, Sabtu (17/08/2024).
“Kami bangga dan berterimakasih kepada Bapak Zulkiflimansyah karena telah membangun gudang untuk kami, semoga bisa terpilih dan dapat melanjutkan kembali programnya”, Ungkap Muhammad, salah satu petani garam.
Muhammad meminta, petani garam dapat lebih diperhatikan lagi. Ia mengatakan para petani masih kesulitan dalam memasarkan hasil produksi garamnya.
“Selama ini belum ada pabrik yang melirik hasil produksi garam kami terutama di pulau jawa, mengingat Madura juga merupakan produsen garam nasional”, ujarnya.
Meski demikian, Muhammad berharap Pabrik berkapasitas 12 ribu ton yang akan mulai dibangun bulan Desember mendatang atas jasa Zulkiflimamsyah, dapat memberikan peluang baru bagi para patani garam di NTB.
Ia juga meminta, pabrik garam yang akan dibangun tersebut, dapat bersinergi dengan UMKM para petani garam. “Kami petani garam yang ada di Kecamatan Woha dan Bolo sudah memproduksi garam beryodium yang sudah berstandar nasional dan BPOM, semoga pemerintah dapat membantu kami dalam memasarkan produk kami”, Ucapnya.
Selain itu, Muhammad meminta kepada Suhaili yang ada dalam pertemuan tersebut jika terpilih nanti dapat memberikan perlindungan asuransi kepada petani garam dengan menerbitkan perda perlindungan petani garam.
Sementara itu, HM Suhaili dalam pertemuan tersebut berkomitmen untuk lebih memperhatikan para petani garam di NTB dengan membantu menciptakan peluang penyerapan pasar bagi petani garam.
“Sebetulnya, garam ini memiliki pasar yang sangat luas karena hampir semua makanan menggunakan garam. InsyaAllah kami akan bantu mencarikan pasar, terlebih akan ada pabrik yang akan dibangun. semoga hasil produksi terserap semua sehingga tidak terjadi permainan harga”, terangnya.
Dari kebutuhan garam nasional sebesar 4 juta Ton, petani garam baru bisa memproduksi sebamyak 2 juta ton saja. Kesempatan untuk menyuplai kebutuhan nasional masih terbuka lebar.
“Kalau kualitas garam kita sudah siap bersaing, akan sangat mudah menjajakan garam. Garam ini kan seluruh dunia yang pakai. Tinggal kita pikirkan bagaimana caranya kita rebut pasar”, Ujarnya.
Selain itu, Suhaili juga menuntut petani bisa mengembangkan kreatifitas para petani garam dengan membuat produk turunan dari garam sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomis garam tersebut. (Fer)