BARBARETO.com | Program kemitraan INOVASI yang berkolaborasi dengan Pemerintah dan LPTK mengadakan pembekalan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) tahap 2A yang menyasar 160 Guru Madrasah Ibtida’iyah (MI) di Kabupaten Lombok Timur.
Pembekalan dilaksanakan secara serempak yang berlokasi di lima tempat berbeda yaitu di MI NWDI 05 Pancor, MI NW Sukamulia, MI NW Tebaban, MI Teros dan MI NW Kelayu Jorong. Dan terlaksana selama dua hari yakni, dari tanggal 5 sampai dengan 6 Agustus 2022.
Adapun pembekalan tahap 2A ini merupakan tahap lanjutan dari pembekalan-pembekalan yang diadakan oleh kemitraan INOVASI yang sebelumnya juga mengadakan pembekalan. Diketahui, pembekalan ini akan dilangsungkan secara bertahap sehingga seluruh pihak yang terlibat dalam satuan pendidikan benar-benar siap untuk melaksanakan Kurikulum Merdeka di sekolahnya masing-masing.
Salah satu guru dari MI Unwanul Falah, Muslimatun, mennyampaikan bahwa pembekalan IKM ini sangat bermanfaat bagi guru-guru. Pasalnya materi yang didapatkan selain untuk menambah wawasan, materi tersebut juga bertujuan untuk mencerahkan guru supaya bisa lebih aktif memahami siswanya.
“Kami juga ucapkan terimakasih kepada INOVASI dan semua pihak yang terlibat, karena telah mengadakan pembekalan seperti ini. Kami mendapatkan pembekalan bagaimana dan apa yang seharusnya kami lakukan dan memberikan pendidikan yang sebaik-baiknya kepada anak didik kami,” ucapnya disela-sela pembekalan. Sabtu, 7/7/2022.
Dia juga melihat, dari sekian banyak materi IKM yang disampaikan oleh Fasda, ada satu hal yang menarik yakni berpusat kepada kebutuhan siswa dan fleksibel, dan hal itu dirasa olehnya sangat relevan dengan kondisi siswa saat ini.
Antara kebutuhan pembelajaran siswa dan sifatnya yang fleksibel, kata Muslimatun, itu merupakan dua hal yang tidak boleh dipisahkan dalam IKM ini. Kedua instrumen itulah nantinya akan yang menentukan ketercapaian tujuan yang diharapkan oleh guru.
“Setelah mengetahui apa itu kurikulum merdeka, ternyata itu sangat relevan diterapkan ke siswa. Dan mengenai kesiapan kita, tentunya nanti akan kita lihat bersama hasilnya, namun yang terpenting di sini ialah kita sebagai guru mendapatkan gambarab besar mengenai kurikulum merdeka ini,” jelasnya.
Baca juga: Program INOVASI-IAIH NW Pancor Gelar Workshop Advokasi dengan Stakeholder
Sementara itu di tempat lain, perwakilan Guru dari MI Ma’arif Dasan Baru, Harkani, menuturkan pihaknya menyambut baik pembekalan yang diadakan secara bertahap ini, terlebih lagi Fasda selaku narsumber dinilai olehnya dari orang-orang yang kompeten.
“Kami yang mengikuti pelatihan inu sangat bersemangat, berkat Fasdanya juga semangat. Dan bagi saya pribadi, kurikulum merdeka ini sangat luar biasa dan sangat cocok diterapkan ke peserta didik,” imbuhnya.
Ia juga tak menampikkan, bahwa banyak dari kalangan guru yang selama ini terkesan monoton saja dalam memberikan pembelajaran kepada muridnya. Dengan hadirnya kurikulum merdeka ini, merupakan salah satu solusi dan jawaban dari kegundahan guru dan siswa selama ini.
Salah satu yang Dia ingat pada materi IKM ini, Harkani menyebut kurikulum merdeka ini menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan peserta didik. Sehingga peserta didik atau siswa lebih bisa menyerap pembelajaran. Sebab, pembelajaran yang ditransfer relevan dengan kondisi peserta didik.
“Sejauh ini kesiapan kami untuk menerapkan kurikulum merdeka ini 90 persen ya. Dan kelebihan kurikulum merdeka ini menurut saya, menjadikan siswa cepat bisa membaca dan siswa yang malas juga akan tidak malas lagi, karena pembelajaran yang diberikan disulap dengan menarik dan penuh semangat,” tuturnya.
Di sisi lain, Guru MI NW Dasan Lekong, Solihatun Apriliana, mengatakan materi-materi yang diberikan oleh Fasilitator Daerah (Fasda) menurutnya bisa menambah wawasan guru-guru tentang pentingnya implementasi kurikulum merdeka ini.
“Materi-materi yang diberikan Alhamdulillah sangat membantu bagi kami, untuk mengetahui bagaimana cara kita membantu siswa/i dalam kesulitan-kesulitan belajarnya,” ujarnya.
Dengan adanya materi ini, kata Solihatun, guru diajarkan bagaimana caranya mengutamakan kedekatan emosional dengan siswa/inya. Sebab hal itu nantinya akan sangat mempengaruhi semangat dan penyerapan pembelajaran peserta didik.
Lebih lanjut, menurutnya, IKM ini sangat cocok jika diterapkan di madrasah atau di sekolah. Karena dengan penerapan kurikulum merdeka ini, guru bisa mengetahui tingkat pengetahuan dari masing-masing peserta didik.
“Kita bisa mengetahui karakter siswa kita, sehingga kita bisa melakukan tindakan kepada siswa tersebut agar tercapainya pembelajaran yang efektif sesuai dengan apa yang diharapkan oleh guru,” tandasnya.
Adapun terkait dengan kesipannya, Ia mengaku belum siap jika memang kurikulum merdeka ini diterapkan di kelas tempatnya mengajar. Namun disamping itu, Ia juga tetap membutuhkan kolaborasi dan dukungan dari pemerintah untuk IKM ini.
“Kelebihan kurikulum merdeka ini yakni memberikan ruang kepada guru, khususnya untuk siswa, bagaimana dia dapat mengungkapkan bahwa ini loh cara saya belajar, bahwa ini loh ketertarikan saya. Dan untuk guru, dapat membantu guru yang bersangkutan bagaimana cara memberikan tindakan pembelajaran yang baik sehingga dapat difahami dengan baik dan benar oleh siswa,” paparnya.