20.3 C
Lombok
Jumat, Juni 27, 2025

Buy now

Hari Santri Nasional 2023, Sulhan Muchlis Luncurkan Program “Hijau Pesantrenku, Lestari Desaku”

Penghijauan Mulai dari Pondok Pesantren

Pondok pesantren lain juga akan di ajak untuk bergabung dan membentuk jaringan kolaboratif.

Dan untuk menjangkau penghijauan ke wilayah yang lebih luas lagi, gerakan penghijauan ini juga akan dijalankan dengan membekali setiap santri yang pulang kampung pada saat liburan dengan satu bibit tanaman untuk ditanam di rumahnya atau di desa tempat tinggalnya dan memastikan bibit tanaman itu dirawat sehingga tumbuh dengan baik.

“Dengan gerakan ini, kami ingin pondok pesantren menjadi pelopor dalam menjalankan tugas agama untuk menjaga bumi. Menjadi kehormatan bagi kami bisa memberikan kontribusi berharga dalam menjaga keberlanjutan planet kita,” ucap Sulhan.

Putra ulama kharismatik Bumi Gora, TGH Muchlis Ibrahim ini menekankan, gerakan penghijauan yang dimulai dari pondok pesantren ini dapat membangun kesadaran lingkungan sejak dini.

Para santri dapat diajarkan tentang pentingnya menjaga alam, menjaga ekosistem, serta bagaimana tumbuhan berperan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.

Kondisi lingkungan saat ini memang memantik cemas.

Sulhan menjelaskan bagaimana deforestasi atau penggundulan hutan masih marak dan menjadi masalah yang sangat serius.

Hutan-hutan di tebang untuk memberikan tempat bagi pertanian, perumahan, industri, dan pertambangan, yang mengakibatkan berbagai dampak negatif.

Termasuk di dalamnya kehilangan habitat bagi flora dan fauna, erosi tanah, perubahan iklim, dan penurunan kualitas air.

Pencemaran Lingkungan

Di banyak tempat kata Sulhan, telah terjadi apa yang disebutnya pencemaran dan degradasi tanah yang disertai dengan perubahan penggunaan lahan yang buruk.

Hal yang telah menyebabkan erosi tanah yang merusak dan pada akhirnya dapat mengurangi produktivitas pertanian, menyebabkan banjir, dan mencemari sumber air.

”Sejumlah wilayah di NTB bahkan setiap tahun pada musim kemarau sudah menjadi langganan kekurangan air bersih. Kekurangan air bersih itu akibat polusi air, perubahan iklim, dan eksploitasi sumber air tanpa pertimbangan. Sudah pasti ini mengancam kesehatan dan keberlanjutan hidup kita,” tandasnya.

Karena itulah, Sulhan ingin pondok pesantren berada di garis depan untuk melakukan berbagai upaya berkontribusi memulihkan dan melestarikan bumi sebagai upaya menjaga planet ini untuk generasi mendatang.

Sulhan menjelaskan, konsep pemeliharaan lingkungan dan keberlanjutan alam, sejalan dengan ajaran agama.

Dalam Islam, pelestarian alam dan tumbuhan adalah tugas manusia sebagai khalifah di bumi.

Sehingga gerakan penghijauan di pondok pesantren menjadi implementasi nyata dari nilai-nilai agama tersebut.

Di sisi lain, pondok pesantren selama ini sudah di anggap sebagai pusat kearifan lokal.

Dengan memulai gerakan penghijauan di pondok pesantren, hal ini dapat menjadi contoh positif bagi masyarakat sekitar.

Dan para santri yang terlibat dalam gerakan ini bisa menjadi inspirasi bagi orang lain untuk mengikuti jejak mereka dalam menjaga alam.

“Bagi kami, memulai memulai gerakan penghijauan di pondok pesantren adalah sebuah langkah menghubungkan spiritualitas dan ekologi. Inilah ikhtiar kami untuk membentuk keterhubungan yang kuat antara manusia dan alam,” tutup Sulhan.

Follow kami di Google News

- Advertisement -
Barbareto
Barbareto
Informatif dan Menginspirasi

Related Articles

Stay Connected

2,593FansSuka
120PengikutMengikuti
195PelangganBerlangganan

Latest Articles