26.8 C
Lombok
Sabtu, September 21, 2024

Buy now

HBK Dorong APH Ungkap Kasus Dua PMI NTB yang Disiksa Majikan di Libya

Mataram, BARBARETO.com – Wakil Ketua Komisi I DPR RI H. Bambang Kristiono, S.E., (HBK) mendorong Aparat Penegak Hukum (APH) untuk mengungkap kasus dugaan tidak pidana perdagangan orang (TPPO) dua Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Nusa Tenggara Barat (NTB) yang di siksa majikannya selama bekerja di Libya.

Hal tersebut di sampaikan HBK tatkala mendampingi pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI menserah-terimakan kedua PMI kepada keluarganya masing-masing di Pendopo Gubernur NTB, Senin, (03/07/2023).

Sebelumnya, dua PMI asal NTB berinisal SM dan JL membuat pengakuan menghebohkan perihal penyiksaan dirinya oleh majikan tempat Ia bekerja yang kemudian viral di media sosial.

SM dan JL terindikasi menjadi korban TPPO sebab keduanya di berangkatkan ke luar negeri tanpa melalui jalur dan prosedur yang legal.

Kisah PMI di Libya

Dalam momen tersebut, HBK menceritakan kisah awalnya mengetahui musibah yang menimpa dua PMI tersebut.

“Beberapa waktu yang lalu, saya di datangi oleh perwakilan keluarga korban di kantor saya di DPR RI. Dan saya sampaikan kepada mereka, kalau memang belum ada yang mengurusnya, in syaa Allah, akan saya ikhtiarkan. Kebetulan Kemenlu RI adalah salah satu mitra saya di Komisi 1 DPR RI,” papar HBK di hadapan Gubernur NTB, Zulkieflimansyah dan keluarga korban.

Setelah mendapat informasi tersebut, kemudian HBK menindaklanjutinya dengan menghubungi pihak Kemenlu RI dan Kedubes RI (KBRI) di Tripoli, Libya.

HBK meminta pemerintah, yang dalam hal ini Kemenlu RI untuk memberikan atensi serius terhadap persoalan kemanusiaan tersebut.

“Dan alhamdulillah, dengan komunikasi dan kerjasama yang baik dengan berbagai pihak. Proses pemulangan kedua PMI dari Benghazi, Libya tersebut dapat berjalan lebih cepat dari waktu yang di perkirakan,” bebernya.

Atas usaha tersebut, pada Rabu (28/06/2023), SM dan YL akhirnya bisa di pulangkan ke Tanah Air
menggunakan pesawat Saudi Airlines.

HBK menjemput langsung kedua PMI tersebut saat tiba di Indonesia, di dampingi putri semata wayangnya, Rannya.

Selanjutnya, laporan yang di terima HBK dari pihak keluarga di dapatkan informasi bahwa masih banyak PMI dari NTB yang tidak jelas nasibnya di luar negeri dan berharap bantuan pemulangan oleh Pemerintah Indonesia.

“Mari sama-sama kita cari tahu, kita cari informasi, dengan semua akses yang kita miliki seperti media sosial dll, bagaimana kondisi mereka sekarang. Mudah-mudahan semuanya baik-baik saja, tapi kalau mereka mendapatkan masalah dan mengalami penderitaan, wajib kita bantu dan kita selamatkan. Tidak boleh ada pembiaran,” papar HBK.

Pemberantasan TPPO Harus Sinergi

Di hadapan awak media, HBK menjelaskan bahwa kerja-kerja pemberantasan TPPO harus ada sinergitas dari semua pihak.

Tidak bisa di lakukan oleh satu lembaga saja (parsial), apalagi orang-perorang.

Ia pun mengajak semua pihak terkait untuk merapatkan barisan, memperhatikan nasib para pahlawan devisa ini.

Masih banyak di antara mereka, yang saat ini, mungkin sedang mengalami tragedi kemanusiaan.

“Penyelesaian tindak TPPO adalah pekerjaan besar, yang tidak mungkin terselesaikan oleh pekerjaan orang perorang. Semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat NTB, harus melibatkan diri dan berpartisipasi aktif dalam penyelesaian TPPO ini. Cara kerja dan jaringan TPPO ini ibaratnya sudah seperti kegiatan mafia, jejaring mereka sudah merambah kemana-mana, melibatkan banyak oknum dan kaki tangannya. Kita harus mencegahnya sedemikian rupa supaya peristiwa-peristiwa seperti ini tidak terus berulang di kemudian hari,” katanya.

Oleh karenanya, HBK meminta APH untuk mengusut tuntas kasus yang membelit dua PMI asal NTB tersebut, sebab HBK khawatir jika di biarkan, akan makin banyak persoalan serupa terjadi di kemudian hari.

HBK meminta, perlu adanya efek jera yang diberikan kepada para pelaku tindak pidana perdagangan orang ini.

“Atas permintaan pihak Kemenlu RI, tindak pidana TPPO ini harus di tindak lanjuti dengan penegakan hukum supaya menimbulkan efek jera bagi para pelaku TPPO. Dan saya mendukung penuh upaya pak Gubernur, juga pak Kapolda yang beberapa waktu lalu telah menanda-tangani kerjasama pencegahan dan penindakan TPPO. Kita warga NTB harus bersyukur, memiliki seorang Kapolda yang sangat berintegriras, seorang Gubernur yang sangat peduli kepada warganya. Dan saya percaya kepada beliau berdua,” jelas HBK.

Gubernur NTB Mendukung Korban Lapor ke APH

Di tempat yang sama, Gubernur NTB Zulkieflimansyah pada saat menerima kepulangan kedua korban TPPO tersebut tidak menafikkan banyaknya kasus TPPO yang menimpa masyarakat NTB.

Pihaknya pun dengan tegas menugaskan Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB untuk melakukan tindakan tegas.

“Ini yang harus di sosialisasikan, agar jangan sampai setelah ada masalah, baru mengaku dari NTB. Padahal mereka berangkatnya dari luar NTB,” tegas Gubernur.

Sebagai kepala daerah, Zulkieflimansyah pun mendukung penuh kedua korban untuk melaporkan hal tersebut ke APH.

Salah satu korban, JL, menceritakan bahwa dirinya di rekrut oleh calo dari Kec. Lape, Kab. Sumbawa.

Ia di janjikan bekerja ke Turki, tapi malah dikirim ke Libya.

“Passport saya atas nama orang lain, makanya nama saya pun di sebutnya Anisa, padahal di KTP nama saya adalah JL. Saya baru di kasih passport pada saat tiba di Bandara. Karena passport selama itu di pegang Calo,” tuturnya.

Cerita Korban yang Sempat Viral

Sebelumnya, teman korban atas nama SM mengaku mengalami penyiksaan fisik oleh majikannya di Libya.

Video pendek tersebut beredar viral di media sosial sekitar pertengahan Juni lalu.

Dalam video yang viral tersebut, SM mengatakan bahwa dirinya di cambuk pakai selang, dan kepalanya di hantam.

SM minta di pulangkan ke kantor agensinya, tapi tidak di kasih oleh majikannya.

Ia juga menelepon pihak agensi, tetapi tidak di respons.

Karena tidak tahan di perlakukan semena-mena, kemudian Ia bersama salah satu TKW lainnya memilih kabur.

Setelah berhasil kabur dari rumah majikannya, kemudian Ia menelepon pihak agensi untuk minta perlindungan, tapi pihak agensi malah datang bersama majikannya.

Dan kembali membawanya pulang ke rumah majikannya tersebut.

Sesampai di rumah majikannya, Ia kembali mengalami penyiksaan, kepalanya di hantam dan di pukuli.

Selain itu, tubuhnyapun di cambuk memakai selang.

Bekas cambukannya masih berbekas, berupa luka memar di bahu sebelah kanan.

Follow barbareto di Google News

Barbareto
Barbareto
Informatif dan Menginspirasi

Related Articles

Stay Connected

2,593FansSuka
344PengikutMengikuti
112PengikutMengikuti
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest Articles