Mataram – Kapolresta Mataram, Kombes Pol Dr. Ariefaldi Warganegara, masih enggan buka suara terkait aktivitas judi sabung ayam di wilayah hukum Kota Mataram.
Media ini beberapa kali melakukan konfirmasi ke Kapolresta Mataram, namun belum mendapat tanggapan.
Pun dengan konfirmasi ke jajarannya, baik Kapolsek dan Kasat Reskrim, namun upaya konfirmasi itu masih belum mendapati jawaban.
Mengutip pemberitaan sebelumnya, aktivitas judi sabung ayam di wilayah hukum Kota Mataram seakan-akan ‘nyantai’ beroperasi.
Padahal, Presiden Joko Widodo juga Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo beberapa waktu lalu secara tegas meminta agar aparat dari Kepolisian di daerah menindak segala macam bentuk perjudian.
Salah satu pelaku judi sabung ayam menyebut, beberapa kali memang mengalami adanya penggerebekan dari aparat kepolisian setempat. Namun, upaya itu seolah-olah hanya formalitas.
“Ya sering kami temukan penggerebekan. Tapi paling tutup di hari penggerebekan itu saja. Besoknya lagi buka,” katanya kepada media ini.
Sumber media ini menyebut, terkait dugaan adanya setoran ke APH, pihaknya menyebut hal itu sudah menjadi biasa terjadi.
“Kalau setoran ini pasti ada. Memang semua kita nyetor, orang saya saja dulu pernah mungut setoran. Larinya, ya, ke pejabat Kepolisian,” ungkap sumber.
Masih lanjutnya, setoran tersebut diberikan langsung oleh pokok (penangung jawab lokasi judi). “Biasanya si kadang per minggu. Jumlahnya besar, saya sempat ketahui samapi puluhan juta,” ujarnya.
Dikatakan sumber, ia bersama rekan-rekannya tidak mungkin berani membuka lokasi tersebut jika tidak terlebih dahulu berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
“Bagaimana mungkin juga kita berani buka, kalau semisal tidak terlebih dahulu koordinasi sama pihak kepolisian,” pungkasnya.