BARBARETO – Beberapa hari belakangan ini publik di hebohkan dengan kasus dugaan perselingkungan yang di lakukan oleh salah satu grup band islami tersohor di Indoensia. Bahkan menjadi buah bibir di kalangan netizen Indonesia terutama di jagat raya twitter.
Banyak dari kalangan netizen yang berkomentar negatif terhadap kasus perselingkuhan yang di lakukan oleh grub band islami tersebut. Hal itu kemungkinan di sebabkan akarena brand islami yang tertancap di antara anggota band yang terlibat dugaan perselingkuhan itu.
Namun di sisi lain terdapat juga netizen yang berkomentar halus dengan mengatakan hal itu sebagai tindakan yang wajar. Karena alasan hati memang tidak bisa di paksakan.
Akan tetapi bagaimana islam memandang kasus perselingkuhan yang saat ini menjadi buah bibir di masyarakat?. Terutama di kalangan warganet.
Dalam pengertiannya selingkuh secara garis besar adalah menyimpan dengan cara menyembunyikan sesuatu hal hanya demi kepentingan pribadi serta tidak di ketahui oleh pasangannya.
Biasanya orang yang terlibat perselingkuhan menunjukkan tanda-tanda kebohongan dari orang tersebut.
Dalam islam perselingkuhan sering di katakan perbuatan yang menjurus pada perzinahan. Lebih detailnya perselingkuhan merupakan perzinahan yang berulang-ulang kali di lakukan.
Adapun salah satu dalil yang bisa di jadikan refrensi tentang perselingkungan jika di artikan sebagai perzinahan. Yaitu tertuang dalam kitab suci Al-Qur’an surah Al-Isra ayat 32 Allah SWT berfirman yang berbunyi:
“Dan janganlah kalian mendekati zina, karena sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan keji dan jalan yang buruk,”.
Dari firman tersebut sudah jelas jika selingkuh merupakan perbuatan yang menjurus bahkan sudah sama dengan zina.
Dalam hadist Rasulullah SAW juga di jelaskan bagaimana orang yang melakukan perselingkuhan memperlihatkan ciri-cirinya.
Rasulullah SAW bersabda melalui hadits Abu Hurairah RA. “Sesungguhnya Allah telah menetapkan bagian dari zina untuk setiap manusia. Dia akan mendapatkannya dan hal itu tidak bisa di hindari. Zina mata dengan melihat, zina lisan dengan ucapan, zina hati dengan membayangkan dan gejolak syahwat, sedangkan kemaluan akan membenarkan atau mendustakan semuanya,”. (gok)