barbareto.com | Denpasar – Peragaan busana dalam lomba kewanitaan Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIII diikuti Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Denpasar, Minggu (20/6) di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Art Centre Denpasar.
Pada lomba fashion PKB tahun ini, Dekranasda Denpasar mengikuti semua kategori perlombaan. Meliputi Lomba Busana Adat Kerja berpasangan, Busana Coktail Endek berpasangan, dan Busana Casual Endek berpasangan. Tiga orang desaniner Kota Denpasar terlibat dalam perhelatan peragaan busana yang berbahan dasar kain tenun ikat endek.
Dalam ajang ini binaan Dekranasda Denpasar berhasil meraih Juari I Lomba Busana Adat Kerja berpasangan, Juara I Lomba Busana Casual Berpasangan, dan Juara 2 Lomba Busana Cocktail Berpasangan.
Pelaksanaan lomba disaksikan Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster dan dukungan Duta Denpasar dihadiri Ketua Dekranasda Denpasar sekaligus Ketua TP. PKK Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, dan Wakil Ketua Dekranasda Denpasar Istri Wakil Wali Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, dan Sekretaris TP. PKK Denpasar, Ni Nyoman Sri Utari.
Tampak di atas panggung Ksirarnawa, tiga pasang model duta Kota Denpasar bersaing bersama desainer dari tujuh kabupaten/kota berpakaian adat, hingga casual. Model Catwalk Denpasar yang tampak cantik, anggun dan menawan mengenakan desain pakaian dari masing-masing desainer.
Sebagai peserta pertama dalam Pakaian Adat ke Kantor Berpasangan, peragaan busana Denpasar di dominasi dengan warna kain tenun ikat endek merah yang diserasikan dengan warna hijau dan biru kain endek.
Begitu juga pada pakaian casual berpasangan tampak elegan dengan warna ungu dan kombinasi warna endek yang sangat menawan. Pakaian cocktail berpasangan juga tak kalah anggun pasangan model catwalk yang mengenakan corak warna kain tradisional endek Bali.
Ketua Dekranasda Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara menyampaikan pada perhelatan peragaan busana dalam rangka PKB XLIII, melibatkan tiga desainer Kota Denpasar. Yakni Busana adat endek ke kantor berpasangan, desainer Sutrisna Sari Dewi, desainer Busana coktail Endek berpasangan Katrin Sutajaya, dan Busana casual Endek berpasangan desainer Lusi Damayanti.
Dalam perhelatan PKB tahun ini kami memberikan kesempatan bagi desainer Denpasar yang telah mampu menuangkan kreativitas dalam hal balutan kain tenun endek menjadi pakaian jadi sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Terlebih dalam masa pandemi saat ini dengan pelaksanaan PKB yang memberikan ruang kepada insan seni dan kreatif untuk terus berkreativitas meski dalam keterbatasan pandemi covid-19.
“Persiapan bersama desainer dan perajin Denpasar sudah dilaksanakan jauh-jauh hari sebelumnya dan juga dilaksanakan pembinaan, dalam mempersiapkan karya dan model untuk tampil dalam lomba kali ini,” ujarnya.
Semoga hasil karya dari desainer Denpasar dapat diterima masyarakat untuk dijadikan sebuah model pakaian jadi baik itu untuk ke kantor, sehari-hari, maupun pakaian dalam menghadiri kegiatan lainnya.
“Perhelatan dapat menjadi sebuah pacuan semangat bagi desainer dan perajin Denpasar untuk terus berkarya, tidak saja di daerah maupun di tingkat nasional dan internasional, serta kami mengucapkan selamat kepada para pemenang dari desainer Denpasar untuk tetap dan terus berkarya,” ujarnya
Sutrisna Sari Dewi salah satu Desianer Denpasar mengucapkan terima kasih keada Dekranasda Denpasar yang terus memberikan pembinaan dalam setiap kegiatan. Dalam PKB tahun ini berkesempatan turut serta sebagai wakil Denpasar pada lomba peragaan busana pakaian adat ke kantor berpasangan.
“Tentu ini menjadi sebuah tantangan bagi kami sebagai desainer untuk terus melakukan terobosan desain tenun ikat endek dalam memadukan warna maupun model pakaian,” ujarnya.