BARBARETO.com | Lombok Football Club (Lombok FC) bakal menggelar friendly match atau pertandingan persahabatan dengan PS Undikma, klub sepakbola dari Mataram dan Santong FC, klub sepakbola dari Kabupaten Lombok Utara.
Friendly match ini merupakan bagian dari ujicoba yang disiapkan manajemen klub menyusul Training Center (TC) tahap kedua yang kini memasuki tahap akhir.
“Pertandingan dengan PS Undikma rencananya akan digelar pada hari Jum’at, tanggal 10 Juni 2022 pukul 16.00 Wita. Tempatnya di Lapangan Yonif-742/SWY, Gebang, Kota Mataram,” kata Chief Executive Officer (CEO) Lombok FC Rannya Agustyra Kristiono melalui keterangan tertulisnya, Kamis (9/6/2022).
Sementara pertandingan persahabatan dengan Santong FC, kata Rannya, akan digelar pada hari Sabtu, tanggal 18 Juni 2022, pukul 16.00 di Lapangan Santong FC di Kayangan, Kabupaten Lombok Utara.
Dua laga persahabatan ini juga akan menjadi bagian dari evaluasi pencapaian Training Center (TC) pemain Lombok FC tahap kedua, yang konsentrasinya dikhususkan pada peningkatan dan pemeliharaan fisik para pemain.
Rannya menjelaskan, saat ini, Lombok FC telah memberikan kontrak kepada 21 pemainnya, yang telah lolos seleksi tahap kedua.
Tim manajemen dan pelatih juga kini tengah mengevaluasi 9 pemain tersisa untuk mencari 4 pemain terbaik sehingga Lombok FC memiliki jumlah pemain ideal yaitu 25 orang.
Dalam beberapa hari ini pemain-pemain yang berasal dari Kudus, Ternate dan Sorong telah datang di Pulau Lombok untuk mengikuti seleksi pemain di Lombok FC.
Dan beberapa pemain yang telah mendapatkan kontrak dari Lombok FC antara lain Mufilutau Opeyemi Ogunsola, pemain naturalisasi asal Nigeria, Avanda Rokhman Hakim, pemain asal Surabaya yang dikenal dengan sebutan the next Andik Vermansah, dan Nanda Juanda, striker muda berbakat asal Kabupaten Lombok Utara.
Baca juga : Lombok FC Cari 8 Pemain Lagi, 17 Pemain Bersiap Tandatangani Kontrak Penuh
Untuk pertandingan melawan Santong FC di Lapangan sepakbola Kayangan, Chairman Lombok FC yang juga pendiri klub, H. Bambang Kristiono, S.E., (HBK) beserta istri Hj. Dian HBK, dijadwalkan akan hadir menonton pertandingan secara langsung.
“Mudah-mudahan pertandingannya dapat berjalan baik dan lancar, kemudian kedua tim mampu menampilkan performa terbaiknya sehingga dapat dinikmati dengan sangat menarik oleh segenap warga KLU yang menonton pertandingan tersebut,” imbuh dara yang kini sedang merampungkan pendidikannya di Brunell University, London, Inggris ini.
Lombok FC sendiri, setelah finish di urutan keempat pada Liga 3 NTB pada tahun 2021/2022 untuk zona Pulau Lombok, langsung gerak cepat berbenah diri dengan melakukan perombakan besar-besaran baik di tim manajemen maupun jajaran tim pelatih.
Dalam pembenahan tersebut, fasilitas-fasilitas penunjang klubpun seperti mess pemain, penyiapan lapangan mini tempat latihan, dan fasilitas-fasilitas penunjang lainnya digenjot penyelesaiannya sehingga kelar tepat waktu.
Dua orang legenda sepakbola di eranya masing-masing, yaitu Fabio Oliveira, pesepakbola asal Brazil, dan Jessie Mustamu, pesepakbola berdarah Belanda, didapuk menjadi Chief Operating Officer (Dirops), dan Head Coach Lombok FC.
Sementara kepemimpinan tertinggi di klub dipercayakan kepada Rannya Agustyra Kristiono, millenial NTB yang banyak menginspirasi dan menjadi panutan generasi muda Bumi Gora.
Chairman Lombok FC, H. Bambang Kristiono, S.E., (HBK) menjelaskan, pembenahan total di internal klub tersebut dilakukan sebagai bentuk keseriusan manajemen dan pemilik Lombok FC sehingga mampu menjadi lokomotif kebangkitan sepakbola NTB.
“Bagi saya pribadi, sepakbola itu bukan sekedar tontonan pertandingan, tapi ini sudah menyangkut marwah, wibawa, dan kehormatan NTB, yang dikenal sebagai salah satu gudang pemain-pemain sepakbola berbakat,” kata HBK.
Anggota DPR RI dari Dapil NTB-2/Pulau Lombok yang kini menjabat Wakil Ketua Komisi I DPR RI ini menjelaskan, tahun 2022/2023 ini, NTB harus mampu mengirimkan perwakilannya untuk berkompetisi di Liga Nasional.
“Dengan tekad yang kuat, disiplin yang tinggi, serta perjuangan yang tidak kenal menyerah, semestinya NTB bisa,” tandas politisi Partai Gerindra ini.
HBK memberi contoh Bali, Provinsi tetangga NTB ini bahkan mampu mengirimkan dua klubnya berkompetisi di Liga 1, yang merupakan kompetisi sepakbola kasta tertinggi di tanah air.
“Masa kita orang NTB mau masuk ke Liga-2 saja nggak bisa-bisa. Untuk saya, ini sangat irrasional, dan kita harus segera bangkit untuk mengejar berbagai ketinggalan,” tandas HBK.