barbareto.com | Lombok Timur – Di saat pandemi Covid-19 masih menyerang hingga saat ini, ternyata ada saja sebagian anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) maupun pejabat Negara yang terkesan memanfaatkan situasi pandemi untuk berkampanye demi hasrat politik pribadinya.
“Sedihlah ya, bagaimana masih ada partai yang berlomba bahkan mengintruksikan kepada partai, anggota DPR-nya pasang billboard yang nggk murah loh, pasang baliho kepentingannya bukan buat pandemi, kepentingannya buat kepentingan 2024 mau nyapres atau apapun itu namanya,” sindir Yunarto Wijaya, Direktur Eksekutif Charta Politika dalam salah satu acara di stasiun televisi swasta kemarin. (23/7/21)
Persoalan yang terjadi saat ini menurutnya ialah, bagaimana partai harus bisa memposisikan diri di kala pandemi. Bahkan kata Dia, ada saja sebagian partai yang masih berkutat pada kepentingan pribadinya ketika masa pandemi.
“Mereka menjadi wakil rakyat itu ketika kampanye saja, ketika terpilih mereka merasa menjadi majikan dan kemudian mereka hanya menjadi wakilnya partai atau wakilnya ketua umum, itu yang selama ini kemudian kita lihat,” jelasnya.
Kalaupun fenomena yang demikian masih terjadi di Indonesia, maka Ia mengatakan akan sulit wakil rakyat membangun empati di tengah pandemi. Terlebih lagi, para oposisi dari pemerintah justru tidak menampakkan kualitas yang baik untuk memberi masukan kepada pemerintah.
Hal yang sama juga akan terjadi ketika partai pemerintah maupun partai oposisi tidak memiliki kualitas yang baik, maka pemerintah juga akan sulit mendapatkan kualitas kebijakan yang baik.
Sementara itu menanggapi beberapa wakil rakyat yang hanya mementingkan dirinya sendiri ketika masa pandemi, Sekretaris Kabinet Indonesia Maju Pramono Anung menilai tindakan anggota partai yang demikian pastinya tidak mencerminkan tujuan partainya masing-masing.
“Kalau ditanya ketua umum atau sekjen partainya pasti mereka mengatakan itu bukan keputusan partai atau cerminan partai. Tapi ini menunjukkan bahwa dalam kondisi pandemi seperti saat ini, atau critical time seperti saat ini memang politisi itu akan terlihat warnanya yang sebenarnya,” ucap pria yang karib disapa Mas Pram itu.
Ia juga mengaku kaget, ternyata ada saja beberapa politisi yang memanfaatkan situasi pandemi untuk membela kepentingan politiknya pada tahun 2024 mendatang.
“Politisi yang seperti ini memang saya sepakat mereka tuna empati, sama sekali tidak mempunyai empati terhadap persoalan yang terutama ada di rakyat bawah,” sebutnya. (gok)
Follow kami di Google News