Kendala Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar
Pada pelaksanaan kurikulum merdeka belajar lanjut Safrudin, dirinya mengakui memang masih ada elemen yang harus di tingkatkan.
Namun dengan semangat guru serta keterlibatan wali murid pihaknya berkeyakinan kurikulum tersebut bisa terealisasi sesuai yang di amanatkan.
“Alhamdulillah sudah dua tahun berjalan Kurikulum ini, dan tentu ada hal yang perlu di perbaiki. Tetapi dengan semangat para guru, kami yakin kurikulum bisa di jalankan,” ujarnya.
Kendati fasilitas pendukung berupa Chromebook maupun TIK masih kurang, baginya bukan menjadi kendala berarti pada tataran pelaksanaannya.
Namun ia berharap agar fasilitas pendukung dapat segera di tangani Dinas Pendidikan.
“Kurikulum ini kan serba online, tentunya harus ada fasilitas, tetapi hal tersebut bukan kendala berarti,” imbuhnya.
Di satu sisi terang pria kelahiran Desa Kabar Kecamatan Sakra itu, beberapa minggu yang lalu tiga siswa SMP 2 Selong menjadi juara literasi tingkat nasional.
“Terbaru, tiga siswa kami mendapatkan predikat terbaik nasional literasi tingkat nasional,” paparnya.
Lebih jauh mantan Kepala Sekolah SMP 2 Sakra itu kembali berharap, agar bangunan yang sudah tidak layak pakai menjadi perhatian Pemerintah, mengingat SMP 2 selama ini merupakan barometer Sekolah dan terletak persis di jantung kota.
“Beberapa bangunan kami juga rusak, jadi sekiranya mohon agar menjadi prioritas Pemerintah,” pungkas Safrudin.
Follow kami di Google News