INOVASI di Lombok Timur
Di sisi lain SNP INOVASI NTB, Jamarudin menerangkan, walapun Kabupaten Lotim masih tergolong muda dalam pelaksanaan kolaborasi di bandingkan dengan Kabupaten lain di NTB ini.
Namun justru Lotim yang di anggap paling bagus menerapan programnya.
Terlebih lagi dengan adanya pengimbasan program Maulana ke SD, yang notabenenya itu program di peruntukkan bagi MI.
“Ini luar biasa sekali, jarang kita lihat program yang di imbaskan dari MI ke SD. Selama ini yang kita lihat dari SD dulu baru ke MI tapi ini kebalikannya. Maka dari itu program di Lotim ini menjadi percontohan bagi Kemenag RI. Terlebih lagi adanya relawan literasi yang di bentuk semenjak tahun 2021, itu semakin menguatkan lagi,” ujarnya.
Ia juga tak menafikkan, jika di Lotim masih kekurangan guru yang mampu mendesain model pembelajaran yang menyesuaikan dengan kebutuhan anak-anak.
Apalagi mendesain model pembelajarang yang inklusif, itu di akuinya masih kurang.
“Maka dari itu kita perlu merancang program yang konkrit ke depannya supaya program yang di jalankan bisa terus-menerus berjalan. Dengan banyak cara seperti memfasilitasi rembuk tingkat kabupaten, mendukung proses perencanaan APBD dasar. Mendukung proses perencanaan anggaran di tingkat satuan dasar, dan memfasilitasi workshop,” tuturnya. (gok)
Follow kami di Google News