BARBARETO.com – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lombok Timur akan bangun Laboratorium Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan).
Beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tidak bisa menjalankan beberapa program seperti yang sudah direncanakan, sebut saja seperti Dinas PUPR, Dinas Pertanian dan lain-lain.
Akan tetapi, terdapat beberapa OPD yang pada tahun 2023 ini masih mendapatkan alokasi dana DAK, seperti Dinas Kesehatan, Dinas PUPR, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Menariknya lagi, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lotim, nilainya meningkat di tahun 2023, tahun 2022 hanya rehap 5 Puskeswan dan satu RPH dengan peralatan.
Sedangkan ditahun 2023 akan direhab Puskeswan Laboratorium sebanyak 10 unit dan peralatan untuk 17 Puskeswan, dan menjadi kabupaten yang menerima DAK terbesar se-NTB.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Lombok Timur, Ir. Masyhur, SP., kepada Barbareto.com pada Rabu (15/02/2022).
“Ini yang kita berterimakasih kepada Kementan, karna kita ini diperhatikan sekarang,” ucap Masyhur.
Dijelaskan Masyhur, untuk DAK fisik nantinya akan dipergunakan untuk rehab dan pembangunan Laboratorium Puskeswan sebanyak 10 unit di Lombok Timur.
Masing-masing unit Laboratorium Puskeswan mendapatkan pagu anggaran sebesar Rp. 300 juta. Total anggaran untuk semuanya (10 unit) adalah sebesar Rp. 3.000.000.000 miliar.
“Untuk fisik terdiri dari bangunan fisik dan peralatannya. Nantinya akan dipersiapkan Lab dengan 3 ruang yaitu ada ruang penyimpanan, ruang nekropsi, sama ruang pengujian,” terangnya.
Nantinya jika Laboratorium yang dimaksud sudah siap dioperasikan, Disnakkeswan akan melakukan kerjasama dengan Universitas Pendidikan Mataram (UNDIKMA), kaitannya dengan program pendidikan dokter hewan melalui koasistensi.
“Ketika puskeswan udah direhab beserta fasilitasnya, maka harus kita fungsikan dengan jalan kerjasama. Sehingga semuanya berfungsi, sehingga anggaran DAK sangat bermanfaat,” ulasnya.
Kerjasama/MoU yang dilakukan itu antara Pemerintahan Kabupaten Lombok Timur dengan UNDIKMA. Sementara PKS-nya antara Fakultas Kedokteran Hewan UNDIKMA dengan Dinas Peternakan dan Keswan Lotim
“Nah kerjasama kita nantinya, Dinas Peternakan dan Keswan menyiapkan bangunan dan peralatan. Sedangkan Fakultas Kedokteran Hewan menyiapkan bahan-bahan habis pakai dan oprasional lainnya,” jelasnya.
Kerjasama ini akan sangat menguntungkan kedua belah pihak, karena pihak fakultas kedokteran hewan bisa segera meluluskan mahasiswa yang masih bergelar SKH menjadi dokter hewan melalui program pendidikan dokter hewan.
Keuntungannya, terjadi intraksi antara Fakultas dan Dinas secara akademik dan pelatihan-pelatihan dalam mempergunakan alat USG, mendeteksi secara dini penyakit-penyakit hewan yang sudah dan yang akan terjadi melalui epidemilogi, dan lain-lain.
Adapun keuntungan dengan adanya Laboratorium Hewan di Lombok Timur, urainya lagi, dapat ditentukan berdasarkan spesifikasi hewan apakah dia hewan besar, atau hewan kesayangan.
Kegiatan yang akan dilakukan untuk hewan kesayangan, ada kegiatan operasi kecil dan oprasi besar. Begitu juga dengan hewan besar, ada pemeriksaan USG, pemeriksaan parasit, bakteri dan virus.
“Ada juga yang sapi-nya kurus ndak gemuk-gemuk. Barang kali sapi-nya cacingan, itu harus diperiksa. Masyarakatnya juga harus kita edukasi, supaya dia bisa memantau apakah ternaknya terkena penyakit menular atau bagaimana,” pungkasnya.
Sebagai tambahan informasi, selain DAK fisik, Disnakkeswan Lombok Timur juga mendapatkan program DAK non fisik seperti pengadaan obat-obatan, operasional dan lain-lain.
Follow kami di Google News