Mataram, barbareto.com – Selama periode Juli hingga Agustus 2023 Direktorat Resnarkoba Polda NTB dalam Operasi Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) telah mengungkap sebanyak 14 kasus tindak Pidana peredaran gelap Narkotika dengan mengamankan 25 tersangka serta mengamankan berbagai macam barang bukti narkoba serta obat-obatan keras dan terlarang lainya.
Hal tersebut di ungkap Kepala bidang (Kabid) Humas Polda NTB, Kombes Pol. Arman Asmara Syarifuddin, S.I.K., dalam konferensi pers di Command Center Polda NTB, Rabu (06/09/2023).
“Peristiwa ini terjadi di wilayah hukum Polda NTB dan atas informasi dari masyarakat. Dit Resnarkoba Polda NTB melalukan upaya penyelidikan dan berhasil melakukan pengungkapan terhadap 14 kasus tersebut,” ungkap Kabid Humas yang pada konferensi pers tersebut bersama Dir Resnarkoba Polda NTB, Kombes Pol. Deddy Supriyadi, S.I.K., serta Kabag Pengawasan Penyidikan Dit Resnarkoba Polda NTB.
Pengungkapan Kasus
Pengungkapan 14 kasus tersebut di lakukan di wilayah Kota Mataram, Lombok Timur, Lombok Tengah, dan di wilayah Lombok Barat.
Barang Bukti yang berhasil di sita yaitu Sabu seberat 777,945 Gram, Hexymer 459 butir, Trihexyphenidhyl 400 butir, Handphone. Sejumlah uang tunai, Kendaraan R2 dan R4 yang di duga sebagai penunjang dalam melakukan aktivitas peredaran Narkotika.
“Atas nama Polda NTB mengucapkan terimakasih kepada masyarakat. Atas informasi yang di sampaikan dalam rangka mencegah atau memberantas tindak pidana dan peredaran gelap Narkotika,” tutupnya.
Sementara itu, Direktur Resnarkoba Polda NTB Kombes Pol. Deddy Supriyadi, S.I.K., menyampaikan dari keseluruhan kasus tersebut rata-rata tersangka dalam menjalankan aksinya menggunakan modus Terselubung (Ranjau) dan modus Online.
“Barang bukti tersebut saat ini sedang di amankan di Direktorat Reserse Narkoba Polda NTB beserta ke 25 tersangka yang saat ini masih dalam penanganan penyidik. Kasus-kasus tersebut di ungkap berdasarkan informasi masyarakat dan upaya pengembangan penyidik,” ucap Deddy Sapaan akrab Dir Resnarkoba Polda NTB.
Atas perbuatan para tersangka, Kata Deddy akan di ancam dengan pasal 114, dan atau pasal 112, dan atau pasal 111, dan atau pasal 132 UU Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman Maksimal 20 tahun penjara. Kemudian pasal 196, 197 UU no 36 tahun 2009 tentang kesehatan dengan ancaman 10 tahun penjara.