barbareto.com | Tabanan – Kader PKK adalah lapisan pertama yang mengetahui kondisi warga di wilayahnya, sehingga kesuksesan sebuah wilayah, baik itu dari tingkat desa, kecamatan, dan kabupaten menjadi cerminan dari aktif atau tidaknya tim penggerak PKK dalam menunaikan tugasnya yang tertuang ke dalam Sepuluh (10) Pokok Program TP PKK.
Dengan memahami terlebih dahulu isi dari program yang akan dilaksanakan, kemudian dihayati dan diterapkan di tengah masyarakat akan membuahkan lapisan masyarakat yang sehat dan sejahtera.
Hal ini disampaikan Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster saat melaksanakan aksi sosial “Menyapa dan Berbagi” di tengah masyarakat Tabanan, yang dilaksanakan di wantilan Desa Antosari, Kecamatan Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan, Minggu (7/11).
Baca juga : Ny Putri Koster Kunjungi Pasar Rakyat Jelang Galungan dan Kuningan
Ny. Putri Koster yang didampingi Kepala Dinas PMD Provinsi Bali, Putu Anom Agustina dan segenap kepengurusan TP PKK Provinsi Bali menekankan agar HATINYA PKK tetap menjadi prioritas utama yang disosialisasikan dan diterapkan di tengah masyarakat. Karena dengan mengubah halaman rumah menjadi halaman yang asri, tenteram, indah, nyaman dan bermanfaat, tentunya akan meringankan kebutuhan hidup sehari-hari bagi masyarakat.
“Terlebih masa pandemi yang belum juga berakhir hingga saat ini, membuat kebertahanan hidup adalah perjuangan yang harus dilakukan semua pihak tanpa menyalahkan siapa-siapa, dan tidak boleh putus asa. Karena setiap perjuangan harus dilakukan dengan cara bekerja sama antara satu dengan yang lain, sehingga akan tumbuh rasa toleransi, rasa saling peduli dengan sesama dengan tekad saling asah, asih dan asuh sehingga rasa sulit di tengah pandemi Covid-19 mampu dilewati tanpa terlalu merasa terbebani,” kata Ny. Putri Koster.
Aksi sosial Menyapa dan Berbagi terus dilakukan untuk meringankan beban hidup para lansia, ibu hamil kekurangan energi kronis (KEK) yang memiliki potensi melahirkan anak stunting, anak-anak balita dengan gangguan pertumbuhan atau gizi buruk dan anak-anak disabilitas.
“Kami akan melaksanakan kegiatan aksi sosial dalam rangka menyapa dan berbagi dengan sasaran sebanyak 120 orang dengan perincian 10 orang balita gizi buruk/kurang, 20 orang Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK), 20 orang lansia, 20 orang penyandang disabilitas dan 50 orang kader PKK yang kurang mampu,” imbuh Ny. Putri Koster.
Mendekati perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan menjadi momentum bagi Ketua TP PKK Provinsi Bali bersinergi dengan Ketua TP PKK Kabupaten Kota/Kabupaten se-Bali untuk melaksanakan aksi sosial agar tidak ada masyarakat yang mengalami penurunan kesehatan akibat kurangnya asupan gizi.
Selain itu, TP PKK Provinsi Bali yang merupakan perpanjangan tangan TP PKK Pusat mengajak semua pihak khususnya wanita yang sedang mengandung untuk lebih memperhatikan asupan gizi bagi janinnya.
Baca juga : Nyonya Putri Koster: “Cerdas Berteknologi, Bijak Menggunakan Jari”
Karena ibu hamil yang sedang mengandung (apalagi di masa pandemi Covid-19 yang rentan dengan paparan virus akibat imun tubuh yang menurun) memiliki potensi melahirkan bayi stunting akibat kekurangan gizi.
Sedangkan memberantas kasus stunting sudah menjadi program nasional. “Dimasa pandemi Covid-19 juga mengancam kesehatan ibu hamil dan calon bayi dalam kandungannya, karena selain menurunkan imunitas dalam tubuh si ibu, juga menyebabkan kerentanan virus untuk masuk ke dalam tubuh sangat besar. Oleh karenanya, wanita atau ibu yang sedang hamil wajib mendapatkan asupan gizi yang tepat dan berkecukupan, hal ini agar bayi yang dilahirkan nanti memiliki daya tahan tubuh yang baik dengan perkembangan dan tingkat kecerdasan yang sempurna dan yang utama adalah tidak mengalami stunting,” jelas Ny. Putri Koster.
Terkhusus bagi para remaja, Ny. Putri Koster mengajak generasi milenial dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat untuk tetap menerapkan pola hidup sehat dan menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah, agar tidak menyebabkan paparan virus bagi orang lain. Selain itu pentingnya dalam memilih dan memilah informasi agar terhindar dari bahaya narkotika juga penting ditanamkan sehingga mampu mengkonsumsi makanan yang sehat untuk pertumbuhan dan kecerdasan yang nantinya tumbuh pribadi yang berkarakteristik yang baik dalam meneruskan perjuangan bangsa dalam melawan kebodohan. (**)