Lombok Timur-NTB. BARBARETO – Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Pringgabaya sabet juara 1 di kancah Nasional dalam kompetisi pembuatan SHORT VIDEO XTENTION 2020 (Short Movie Competition) atau yang disebut kompetisi pembuatan film pendek yang bertemakan Beauty of Indonesia’s Diversity.
Kompetisi video pendek yang berdurasi 5-15 Menit itu diselenggarakan oleh Fakutas Departmen Bahasa, Seni dan Manajemen Budaya (DBSMB) Universitas Gajah mada (UGM) Yogyakarta.
Seperti yang diungkapkan Adi Nugroho S.Pd., selaku pembina Ekskul (Ekstra Kulikuler) Seni pada SMKN 1 Pinggabaya bahwa gelaran yang diselenggarakan pada tanggal 26 November Sampai dengan 6 Desember tersebut disambut antusias oleh siswa yang akan mengikuti lomba.
“Dari awal kita informasikan siswa yang akan mengikuti lomba tersebut anak-anak sangat antusias untuk berlatih dan alhasil alhmudulillah kita dapat juara 1, ” ungkapnya pada saat ditemui wartawan media ini pada Selasa 08/12/2020, di Sekolah.
Foto: Saat sesi pengambilan gambar di Desa Puncak Jeringo
Adi Nugroho menjelaskan bahwa pembuatan film Pendek ini membutuhkan waktu 2 hari untuk pengambilan gambar, dan itu dilakukan di Desa Puncak jeringo, Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur. Sebuah desa yang ada di Perbukitan.
“Pengambilan gambar kita lakukan selama 2 hari, karena pas pengambilan gambar pertama itu hasilnya belur dan Pada hari berikutnya kita kembali ke Desa Puncak Jeringo untuk pengambilan gambar lagi,” jelasnya.
Lebih lanjut Adi mengungkapkan bahwa pembuatan film pendek ini dilakukan oleh 5 siswa Kelas XII jurusan Tekhnik Komunikasi Jaringan (TKJ). Dan itu masing masing mempunyai peran, mulai dari pengambilan video, editing, dan pemeran.
“Siswa yang ikut itu Siswa kelas 12 Jurusan TKJ utuk 1 tim ada 5 orang siswa dan itu sudah membagi tugas masing masing mulai dari tugas pengambilan vidio, editing dan pemeran” ungkapnya
Adi Nugroho yang kerap di panggil Adi juga mengungkapkan bahwa tujuannya untuk menampilkan salah satu budaya pusaka lombok yakni Peresean ini bukan semata mata untuk ditampikan untuk kompetisi melainkan untuk melestarikan budaya Lombok di kancah Nasional.
“Sebenarnya tujuan kita menampilkan peresean ini bukan sekedar untuk diikutkan dalam kompetisi, melainkan untuk melestarikan budaya, kalau kompetisi nomor dua lah,” tutupnya.