Lombok Tengah, Barbareto.com – Puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) Alun-alun Tastura mendatangi pendopo Wakil Bupati Lombok Tengah untuk meminta kejelasan terkait nasip mereka yang direlokasi karena dimulainya proyek renovasi Alun-alun Tastura, Selasa (06/08).
Puluhan PKL tersebut diterima Wakil Bupati Lombok Tengah, HM Nursiah di aula Pendopo Wakil Bupati.
Dengan duduk bersila PKL berdialog dengan Wakil Bupati, meminta kejelasan nasip mereka dan mengutarakan harapan di hadapan Wakil Bupati.Â
Perwakilan PKL, Niluh Mariani menyampaikan keresahanya atas isu bahwa mereka tidak dapat berdagang kembali setelah proses renovasi rampung karena akan diisi oleh UMKM yang terdaftar pada kegiatan Car Free Night.
“Kabarnya yang akan berdagan setelah rampung nanti adalah UMKM kemarin yang di car free night bukan kami yang biasanya berdagang disini”, ungkapnya.
Niluh berharap, dapat terus mengais rezeki ditempat tersebut dan tidak keberatan jika ada pedagang baru yang berjualan di tempat tersebut jika lokasinya memungkinkan.Â
Para PKL ditempat tersebut juga meminta untuk direlokasi ke belakang bencingah alun-alun yang merupakan aset Pemerintah Provinsi NTB.
Menanggapi aspirasi PKL tersebut, Wakil Bupati Lombok Tengah, HM Nursiah mengatakan akan melakukan rapat dengan dinas terkait terlebih dahulu untuk mencari solusi terbaik atas persoalan tersebut.Â
“Yang jelas usulan PKL akibat aktivitas pembangunan gedung untuk manambah paslitas di alun-alun akan kita bahas malam ini”, ucap Nursiah.
Nursiah menjaskan, setiap keluhan yang diutarakan oleh PKL akan menjadi bahan pertimbangan nanti ketika dirapatkan nantinya.
“Apapun dinamika dan yang dikeluhakan PKL akan menjadi bahan pertimbangkan. Nanti kita akan bahas bersama Dinas Perkim, Dinas Perdagangan, Dinas Koprasi dan Sat Pol PP”, imbuhnya. .
Ia juga berjanji pihaknya akan akan turun ke lapangan untuk memetakan lokasi yang kira-kira tidak merugikan PKL sehingga proses renovasi alun-alun berjalan lancar.
Nursiah menerangkan, dalam pengelolaan alun-alun dan fasilitas yang ada, dengan menetapkan kebijakan yang tepat dan dengan tetap mempertimbangkan keinginan masyarakat.
“Kami akan bahas permasalahan yang disampaikan ini, tentunya setiap kebijakan harus dipertimbangkan terlebih dahulu”, tutup Nursiah. (Fer)