21 C
Lombok
Minggu, September 22, 2024

Buy now

TGB Prihatin Dengan Orang Yang Bersikeras Shalat di Masjid Padahal Ada Covid-19

barbareto.com | Mataram – Ketua Umum Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) Tuan Guru Bajang (TGB) Dr. KH. Muhammad Zainul Majdi MA., mengaku prihatin dengan orang-orang yang masih saja bersikeras ingin shalat berjam’ah di Masjid. Padahal sebagaimana diketahui, Indonesia saat ini sedang berusaha perang melawan pandemi Covid-19.

Bukan tanpa alasan, menurut cucu Pahlawan Nasional itu salah satu yang dapat menularkan virus yakni berkerumun. Dan berkerumun itulah yang dihindari ketika melakukan shalat berjama’ah di Masjid. Maka dari itu, alangkah baiknya masyarakat saat ini melaksanakan ibadah di rumah masing-masing.

Namun terkadang ada saja dalih masyarakat karena alasan ingin memakmurkan Masjid, maka mereka tetap saja melaksanakan shalat berjama’ah di Masjid. Padahal tindakan tersebut sangat berbahaya bagi masyarakat lainnya, karena bisa saja tertular oleh virus yang tidak terlihat itu.

“Dulu saat hujan deras saja Rasulullah SAW, minta panggilan shalat diubah. Shallu fi buyutikum, shalatlah di rumah kalian. Nggk usah dulu berjama’ah di Masjid, itu karena hujan khawatir memberatkan ada lumpur. Apalagi ini wabah yang terbukti diseluruh dunia itu perpuluh-puluh ribu, sebentar lagi ratusan ribu yang sudah meninggal,” peringat mantan Gubernur NTB dua priode itu dikutip dari kanal youtube KBN Nusantara. (9/7/21)

Bahkan kata TGB itu bukan hanya urusan lumpur saja, akan tetapi merupakan urusan nyawa. Ada lagi yang tetap ngeyel dengan mengatakan shalat jum’at itu satu kali seminggu.

“Hei pak, shalat jum’at itu juga boleh ditinggalkan karena uzur syar’i, dulu saat musafir Nabi juga tidak jumatan. Padahal banyak sahabat Nabi, berpuluh-puluh beratus-ratus. Beliau shalat zuhur mengganti shalat jum’atnya,” jelasnya TGB yang saat ini juga sebagai ketua Ikatan Alumni Al-Azhar Cabang Indonesia (OIIA).

Ia menjelaskan, ketika seseorang sakit saja dikatakan oleh para ulama, shalat jum’at bisa diganti dengan shalat zuhur. Saat ini fatwa sudah banyak dan sudah jelas diberikan oleh para ulama untuk mengutamakan kemaslahatan umum, guna memutus mata rantai penyebaran wabah Covid-19.

Melihat prinsip-prinsip tersebut, TGB mengajak supaya masyarakat bisa mematuhi anjuran yang dikeluarkan oleh ulama, ikuti saran pemerintah dan dengarkan pendapat para ilmuan.

“Saya malah bayangkan orang-orang yang bersikeras tetap ingin jumatan, kalau mereka hidup sama Rasul dulu, mungkin Rasullah SAW sendiri mereka lawan. Pada saat mereka musafir dulu minsalkan, mungkin mereka Demo Nabi atau protes,” jelasnya.

Jika masih ada orang Muslim yang tetap keras kepala tidak mentaati aturan yang dikeluarkan pemerintah maupun ulama, maka TGB menyebut itulah yang disebut dengan orang yang beragama dengan hawa nafsunya sendiri atau egois terhadap tuntutan agama, bukan dengan ilmu.

“Perasaannya, anggapannya itu yang dijadikan pedoman bukan tuntunan Allah dan Rasulnya. Bukan arahan para ulama yang merupakan warasatul anbiya’, yaitu penerus para Nabi dan Rasul,” tuturnya. (gok)

Barbareto
Barbareto
Informatif dan Menginspirasi

Related Articles

Stay Connected

2,593FansSuka
344PengikutMengikuti
112PengikutMengikuti
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest Articles