Jakarta-Indonesia. BARBARETO – Proses vaksinasi di seluruh Indonesia saat ini masih berjalan. Ada yang sudah menyelesaikan tahap vaksin kedua dan ada juga yang baru tahap pertama.
Namun kenyataannya vaksin tersebut bukan tameng sepenuhnya agar seseorang tidak terpapar Covid-19. Resiko terpapar Covid-19 masih ada walapun sudah melakukan vaksinasi.
“Meskipun sudah di vaksinasi, masih ada resiko terpapar Covid-19. Namun di harapkan tidak sampai sakit berat,” terang dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid, melalui akun instagram milik Kementerian Kesehatan RI.
Oleh sebab itulah ia berpesan supaya masyarakat Indonesia yang sudah melakukan vaksin agar tetap mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes). Baik secara pribadi maupun secara bersama-sama.
“Kita harus mencapai kekebalan kelompok sehingga upaya 3M, 3T dan vaksinasi harus tetap di jalankan secara bersamaan,” pesannya.
Sampai dengan hari ini (23/2) di ketahui ada 2 juta lebih masyarakat Indonesia yang sudah mendapatkan vaksin, baik dosis pertama ataupun dosis kedua.
Sejauh ini kata dr. Siti tidak di temukan kejadian efek samping akibat imunisasi yang signifikan. Rata-rata hanya gejala efek samping ringan.
Adapaun jika ada Tenaga Kesehatan (Nakes) yang mendapatkan vaksin kemudian positif Covid-19, bahkan ada juga yang meninggal. Menurutnya itu memang mereka telah terpapar sebelum di vaksin.
“Sangat mungkin mereka telah terpapar saat mereka di vaksinasi tapi belum bergejala,” ucapnya.
Selain itu dr. Siti juga menegaskan bahwa vaksin asal sinovac itu merupakan vaksin yang berisi virus mati. Jadi hampir tidak mungkin menyebabkan orang bisa terinfeksi.
“Kami juga tegaskan bahwa vaksin sinovac telah di nyatakan aman dan bermutu. Serta memperoleh izin penggunaan darurat dari BPOM,” jelasnya. (gok)