24.3 C
Lombok
Kamis, November 21, 2024

Buy now

Presiden Ajak Kampus Ikuti Kurikulum Industri, Bukan Kurikulum Dosen

barbareto.com | Jakarta – Presiden Republik Indonesia H. Ir. Joko Widodo mengajak supaya kampus perguruan tinggi memasukkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri, bukan hanya kurikulum yang disusun oleh Dosen.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden mendorong dunia perguruan tinggi agar berkolaborasi dengan para praktisi dan pelaku industri. Demikian pula sebaliknya, di mana pelaku industri juga membutuhkan talenta dan inovasi dari perguruan tinggi.

“Ajak industri mendidik para mahasiswa sesuai dengan kurikulum industri, bukan kurikulum dosen, agar mahasiswa memperoleh pengalaman yang berbeda dari pengalaman di dunia akademisi semata,” terang Presiden Jokowi kemarin. (28/7/21)

Selain itu, Ia juga mendorong kampus supaya mahasiswa mengembangkan potensinya masing-masing. Menurutnya mahasiswa di jurusan yang sama tidak semestinya mengetahui hal-hal yang sama, bahkan mahasiswa di jurusan yang sama tidak mesti harus berprofesi yang sama.

Baca Juga :  Evaluasi PPKM, Kapolri Beri Pengarahan Polda

“Setiap mahasiswa mempunyai talentanya masing-masing, dan telanta ini yang harus digali, difasilitasi, dan dikembangkan. Itulah esensi dari kampus merdeka dan merdeka belajar,” tegasnya.

Presiden juga meminta supaya Perguruan Tinggi yang sudah berusia tua untuk melakukan peremajaan sistem kurikulum, hal tersebut dilakukan supaya kampus tetap eksis dan kompetitif pada masa sekarang ini.

“Perguruan tinggi baru berkesempatan untuk melompat ke cara kerja baru, ke kurikulum baru, ke manajemen baru model baru. Disrupsi sekarang ini memberikan kesempatan kepada pendatang baru, kepada remaja untuk mendahului yang lama, yang terbebani dengan cara-cara yang lama,” katanya.

Baca Juga :  DPP KNPI Dukung Bupati Sorong Ambil Langkah Hukum Demi Masyarakat Adat

Ia mengingatkan supaya Mahasiswa jangan sampai memiliki daya keterampilan terbatas, artinya keterampilan yang itu-itu saja tanpa adanya keterampilan yang sesuai dengan masa depan.

“Pengetahuan dan keterampilan yang hebat di masa kini bisa jadi tidak dibutuhkan lagi dalam lima tahun atau sepuluh tahun ke depan, mahasiswa harus disiapkan (untuk – red) menguasai pengetahuan dan keterampilan yang relevan untuk zamannya,” tandasnya. (gok)

Barbareto
Barbareto
Informatif dan Menginspirasi

Related Articles

Stay Connected

2,593FansSuka
344PengikutMengikuti
112PengikutMengikuti
Iklan Berbayarspot_img
Iklan Berbayarspot_img

Latest Articles