barbareto.com | Gianyar – Garda Tipikor (Tindak Pidana Korupsi) Indonesia (GTI) Provinsi Bali menyambut positif kedatangan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan (LBP) ke Bali, dalam penanganan Covid-19, beberapa waktu lalu. Namun GTI menyayangkan sikap LBP yang cenderung menyalahkan komponen di Bali, termasuk Gubernur Bali I Wayan Koster.
Sikap itu dilontarkan Pembina GTI Provisi Bali Pande Mangku Rata di Gianyar, Bali, kemarin.
Kata Pande Mangku, tuduhan LBP kepada Bali yang dianggap tidak disiplin, dan mengatakan ‘jangan marah kalau turis tidak datang’, sungguh menyakitkan.
“Kalau mau jujur, kini masyarakat sehari-hari hidup di Bali dengan penderitaan akibat keterlambatan sikap pemerintah pusat. Kami di Bali sudah menderita, masih juga disalahkan? Gimana hatinya pak Menteri ini,” ujarnya heran.
Pande Mangku menilai sikap pemerintah pusat, seperti yang direpresentasikan LBP tentang penanganan Covid-19 di Bali, menunjukkan bahwa seolah pemerintah pusat tidak pernah keliru dalam menangani pandemi Covid-19 ini. Menurutnya, kebijakan-kebijakan baru yang diterbitkan pemerintah pusat saat ini, hanyalah kebijakan yang bersifat ‘akibat’ dari kegagalan kebijakan sebelumnya. Seharusnya kebijakan baru, tak hanya melengkapi untuk menyempurnakan kebijakan sebelumnya, melainkan kebijakan yang membuat rakyat lebih berenergi untuk bersama-sama mengendalikan wabah ini.
“Saya rasa kebijakannya, seperti terkesan tambal sana-sini, seperti ban sudah usang,” jelas warga asal Kelurahan Beng, Gianyar ini.
Menurut Pande Mangku, masyarakat Bali sangat berkepentingan hidup dari pariwisata dengan menghadirkan lebih banyak turis. Karena Covid-19 terburu hadir, namun pintu gerbang penerbangan internasional sejak awal tidak ditutup pemerintah pusat. Di sisi lain, virus ini terlanjur mewabah di Bali khususnya. Padahal negara lain sudah mulai terbebaskan dari virus mematikan ini.
Terkait sikap LBP itu, Pande Mangku mengharapkan masyarakat Bali dan Pemprov Bali, terus berjuang untuk memutus rantai penyebaran virus ini. Dia yakin bila pemerintah pusat tidak gegabah, rakyat dan Pemprov Bali berani melakukan lockdown, walau hanya beberapa minggu, maka gerak virus ini bisa dicegat.
“Tapi logistik masyarakat harus dipenuhi, tanpa alasan apa pun,” jelasnya.
Seperti diketahui, Kamis, 12 Agustus 2021, LBP bersama rombongan dari pusat datang ke Bali. Data Satgas Covid-19 Bali, Rabu 11 Agustus 2021, menunjukkan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 mencapi 1.270 orang, pasien sembuh 1.148 orang dan 27 pasien meninggal dunia. Vaksinasi di Bali mencapai 90 persen.
LBP sempat menegur dan meminta Gubernur Bali Wayan Koster untuk bekerja keras menurunkan angka penyebaran Covid-19 di Bali.