barbareto.com | Lombok Timur – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2021 lalu belum memberikan kontribusi yang maksimal terhadap pendapatan daerah.
Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi Kabupaten Lombok Timur, Menjelaskan akan tetap melakukan pembinaan serta monitoring secara extra terhadap pengelolaan BUMD yang ada, mengingat tahun 2022 adalah momentum untuk pemulihan ekonomi.
“Kami selaku pembina BUMD akan terus memonitoring aktivitas BUMD yang ada,” jelas Safwan, Rabu (19/01/2022).
Menurut Safwan, setiap pertemuan dengan BUMD, pihaknya selalu menuntut jajaran manajemen BUMD untuk terus berinovasi terutama untuk mencari peluang pasar seluas-luasnya, serta manfaatkan betul SDM yang ada di tubuh perusahaan, dengan begitu perencanaan yang dicanangkan berjalan dengan baik.
“Kami terus menuntut Direksi BUMD agar terus berinovasi,” paparnya.
Baca juga : BUMD Dinilai Malah Jadi Beban Daerah, Pengamat: Bagusnya Dimerger
Masih kata Safwan, tantangan utama dalam pengelolaan BUMD selain terbatasnya anggaran, kurangnya inovasi dari SDM BUMD juga menjadi tantangan, sehingga dengan adanya pertukaran jajanan Direksi semoga bisa memberikan kontribusi terhadap daerah.
“Tantangan pengelolaan BUMD selain anggaran ialah kurangnya inovasi dari SDM yang ada,” ujarnya.
Safwan optimis pada tahun 2022 ini BUMD diyakini mampu menghasilkan pendapatan, terlebih dengan diberikannya penyertaan modal masing-masing 1 Miliar untuk PT. Selaparang Energi dan 2,5 untuk PD. Selaparang Agro.
“Kita tetap optimis BUMD dapat memberikan kontribusi maksimal,” tutupnya.