BARBARETO.com – Selong. Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Lombok Timur pada tahun 2022 melandai dan berhasil terkendali, dimana untuk capaian vaksinasi sendiri sudah mencapai angka 87 persen.
Namun rupanya peredaran jual beli hewan ternak antar daerah masih dibatasi oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Lombok Timur.
“Kita posisinya sekarang sedang mengkaji suplai kita, apakah terpenuhi atau tidak kondisi ternaknya. Kalau terpenuhi nggak usah dulu di masukkan, kalau kurang baru kita bisa bilang masuk,” jelas Kepala Disnakeswan Lombok Timur, Mashyur menjawab Barbareto.Com Jum’at (02/11/2022).
Terlebih lagi, saat ini Lombok Timur jika mengacu pada asumsi data 2022 dimana jumlah ternak yang ada sebanyak 125 ribu, maka total capaian vaksinasi dosis 1 dan 2 sudah diangka 87 persen.
“Untuk sementara ada sebanyak 220 ribu vaksin yang di drop di Lombok Timur, dari angka tersebut yang terserap baru sekitar 198 ribu, baik vaksin satu, dan ke dua,” sebutnya.
Adapun sisa vaksin yang masih tersedia di Lombok Timur sebanyak 22 ribu yang saat ini tersebar di Kecamatan.
Disnakeswan hingga sekarang masih fokus mendata total populasi ternak yang real di lapangan.
Karena diakuinya sementara ini Disnakeswan masih menggunakan data asumsi.
Mengingat data 2021 tidak sama dengan tahun 2022 ini.
Lebih jauh jelas Mashyur, Kasus PMK sudah aman di Lombok Timur, Saat ini pasar hewan di sejumlah pasar juga sudah dibuka lebar, agar aktivitas jual beli berjalan lancar.
Akan tetapi, Disnakeswan untuk sementara belum mengizinkan secara bebas keluar masuknya hewan ternak dari luar daerah, seperti semisal Sumbawa. (Rgl)
Baca berita lainnya di Google News