Barbareto News – Sebuah petisi tidak setuju yang di tujukan kepada Kepala Sekolah (Kasek) SDN 1 Tetebatu Selatan beredar di publik.
Petisi tersebut di buat dan bertanda tangan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) tertanggal 2 Oktober 2023.
Dalam petisi tersebut, tercantum sejumlah Guru di SDN 1 Tete Batu Selatan, Kecamatan Sikur, Lombok Timur yang membubuhkan tanda tangan menyatakan kurang setuju untuk menerima Kepala Sekolah baru yang ada di SD tersebut.
Dari redaksi surat, semua Guru dan Operator mengungkapkan rasa kurang nyaman dan merasa terpojok saat pertemuan Guru maupun Wali Murid oleh Kepala Sekolah yang baru tersebut.
Melalui petisi itu juga, para guru dan operator mereka memohon agar Kepala Sekolah tersebut di ganti dengan Kepala Sekolah yang lain.
Terpisah, Kepala UPTD Sikur, Karyatul Aini saat di konfirmasi awak media terkait petisi tersebut mengatakan.
Ia telah bertemu dengan pihak FKDM, yang kebetulan mendatangi kantornya. Anggota FKDM sebanyak 6 orang tersebut menjelaskan terkait dengan surat petisinya yang sudah dikirim ke Dinas Dikbud Lombok Timur.
“Setelah saya berbincang-berbincang dengan FKDM. Saya menemukan ada dua titik benang permasalahnya tersebut. Pertama, permasalahannya karena kebiasaan para Guru di SDN 1 Tetebatu Selatan tersebut yang tidak mau disiplin. Kedua, Kepala sekolah yang terlalu punya keinginan yang sangat bagus. Tetapi Kasek tidak menyesuaikan dengan kondisi,” ucapnya Kamis 12/10/2023.
Guru Datang Semaunya, Pulang Sesuka Hati
Lanjut Kepala UPTD, yang ditekankan FKDM, bahwa ada salah seorang guru setempat yang melapor, mungkin entah itu suaminya atau siapa.
Sehingga merasa keberatan, seolah-olah Kepala Sekolah itu menekan kepulangan dan kehadiran Guru.
“Saat pagi seorang guru itu tidak sempat menyiapkan suaminya kopi atau yang lainnya, karena adanya tuntutan dari Kepala Sekolah, yang mengharuskan guru tersebut untuk datang ke sekolah tepat waktu. Kemudian terkait pulangnya sang Guru tersebut, ia sampai dia tidak bisa menyiapkan makan siang untuk suaminya. Nah itu alasannya, lalu saya tanya emangnya mereka para guru ini pulangnya sampai jam berapa?. Mereka jawab jam 1 sedangkan, rumahnya di Kelayu, sehingga sampai rumah jam 3,” ungkap Kepala UPTD.
Karyatul Aini juga menjelaskan kepada FKDM terkait jam pulang, secara aturan jam pulang itu pukul 14.00 wita.
“Jadi kalau itu alasannya walaupun dia bersurat sampai ke Kementerian, dia salah. Berarti mereka mengungkap kekedokannya (tuli, red) sendiri jadi seorang guru,” tegasnya.
Terkait dengan apa yang tidak di senangi dan apa yang harus dibenahi, nanti itu urusannya sebagai Kanit UPTD dan bersama Kepala Desa di Tetebatu Selatan, jelasnya.
Lanjutnya, Kepala Sekolah menegakkan kedisiplanan itu memang bagus. Namun Guru-guru di sana sudah terbiasa dengan zona nyaman yang tidak baik, datang semaunya pulang sesuka hati.
“Mereka maunya datang jam 10 pulang jam 11, nah itu yang guru-guru di sana senangnya gitu,” lanjutnya.
Kepala Sekolah menurut Kepala UPTD Sikur, memang terlihat arogan, tegas dan disiplin. Karenasebagai pemimpin, Kasek ingin membenahi sekolah tersebut menjadi lebih baik.
“Kalau kita biarkan Guru-guru tidak disiplin, kapan sekolah itu akan bisa maju,” tutupnya.
Guru Tugasnya Mengajar, Bukan Mengatur Pimpinan
Kadis Dikbud Lombok Timur (Lotim), Izuddin saat dihubungi terkait kasus di SDN 1 Tetebatu Selatan, menganggap hal tersebut biasa. Karena cepat atau lambat, pihaknya akan segera melakukan mediasi.
“Guru-guru jangan hanya mau seleranya saja. Kadang-kadang ada Kepala Sekolah yang disiplin. Pihaknya hadirkan di situ dengan tujuan untuk perbaikan,” jelasnya.
Kadis juga mengakui kasus di SDN 1 Tetebatu Selatan itu sudah ada laporan ke dirinya. Tapi ia mengingatkan kepada Guru ASN yang ada di sana, tugasnya melaksanakan tugas dan fungsinya, bukan mengatur siapa pimpinannya.
“Anda ini ASN melaksanakan tugas mengajar, jangan kemudian mengatur apa yang menjadi keputusan Pimpinan, karena itu tidak boleh. Jalankan tugas dengan baik, karena ndak mungkin loh akan di apa-apakan oleh orang kalo datang tepat waktu, pulang tepat waktu,” ungkapnya.
Follow kami di Google News