Mataram, barbareto.com – Menjelang pelaksanaan Event Internasional Grand Prix Of Indonesia 2023 di Mandalika dan pelaksanaan Pesta Demokrasi (Pemilu) serentak 2024 mendatang. Satuan Brimob Polda NTB Gencar melaksanakan latihan internal dan juga latihan bersama Satker lain yang ikut terlibat dalam pengamanan dan simulasi Sispam Kota, dalam rangka persiapan menjelang Pengamanan Event Grand Prix 2023.
Khusus Brimob NTB pelaksanaan latihan secara rutin ini bermaksud untuk meningkatkan kemampuan fisik dan keterampilan personel Brimob NTB, serta kesiapsiagaan personil dalam menghadapi dinamika perkembangan situasi kamtibmas di Provinsi Nusa Tenggara Barat, terkhusus saat Sebelum Melaksanakan Pengamanan dan Pada waktu pelaksanaan pengamanan mendatang diharapkan situasi kamtibmas di Wilayah Hukum Polda NTB tetap kondusif.
Terpantau di lapangan Komandan Satuan Brimob Polda NTB Kombes Pol. Komaruz Zaman, S.I.K, M.H., turun langsung di lapangan memimpin latihan Penanganan Huru-Hara, Latihan Kemampuan Anti Anarkis Detasemen 45 dan latihan kemampuan khsusus lainya yang hanya di miliki oleh Personel Brimob.
Pelaksanaan latihan ini di laksanakan di lapangan Markas Komando M. Jasin.
Ditemui saat selesai latihan, Komaruz mengatakan latihan peningkatan keterampilan pengamanan penting agar prosedur pengamanan di lapangan tidak salah terutama dalam menghadapi Event MotoGp/pertmina Grand Prix Of Indonesia 2023.
“Setiap hari kita laksanakan latihan, latihan dan latihan. Jangan kaget kalau lihat anggota saya setiap hari ada di tengah lapangan, panas panasan sambil latihan, latihan kena sinar matahari, badan sehat,” ungkap Komaruz bersamaan dengan tawa kecilnya waktu di minta keterangannya.
Lanjut Dansat Brimob, dengan di laksanakannya pola pelatihan secara rutin ini, secara tidak langsung dapat meningkatkan kemahiran dan keterampilan personel saat menghadapi dinamika di lapangan, mental emosional sudah terbentuk. Artinya, personel dapat mengendalikan dirinya dengan baik saat pelaksanaan pengamanan berlangsung.
“Sehingga apabila sampai terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan saat Event pelaksanaan MotoGp. Anggota saya bisa mengambil keputusan yang benar sesuai aturan dan hukum yang berlaku,” ungkapnya.