barbareto.com | Lombok Timur – Bupati Lombok Timur (Lotim) H. M. Sukiman Azmy mengakui jika data Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dimasukkan ke dalam Sistem Evaluasi dan Monitoring Pendapatan Asli Daerah atau yang disebut dengan aplikasi SEMPAD masih sedikit kacau.
Hal itu dikarenakan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan kantong-kantong PAD lainnya, ada yang belum memasukkan semua data mengenai sumber dan jumlah PAD, serta ada juga yang sudah memasukkannya secara keseluruhan.
“Capaian atau presentasenya belum jelas, masih ada data yang agak rancu. Sehingga tidak bisa dipertanggungjawabkan keabsahannya. Makanya kita akan evaluasi minggu pertama di bulan Oktober ini,” kata Bupati Sukiman kemarin. (16/9/21)
Dari pemaparannya, Bupati mengatakan kerancuan data itu mayoritas berada pada sumber PAD tingkat daerah. Sedangkan untuk tingkat Kecamatan, itu rata-rata telah sesuai dengan apa yang tertera di SEMPAD.
Maka dari itu, Ia menargetkan data PAD tersebut bisa dikatakan valid pada bulan Oktober mendatang. Sebab saat ini pihaknya sedang melakukan pembenahan dan penyempurnaan pada sistem SEMPAD tersebut.
Untuk diketahui, SEMPAD merupakan suatu aplikasi yang dibuat oleh Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Lotim supaya masyarakat luas bisa melihat jumlah PAD yang dihasilkan dari kantong-kantong PAD Lotim.
Untuk sementara, SEMPAD bisa diakses oleh seluruh masyarakat Lotim melalui website https://bapenda.lomboktimurkab.go.id dan di dalam website tersebut juga telah dirincikan dari mana sumber PAD itu didapatkan.
Adapun dikutip dari website SEMPAD, target PAD di tahun 2021 sebesar Rp. 417.219.187.140 dan hingga bulan Agustus 2021 sudah terealisasi sebesar Rp. 205.669.170.581 atau 49,30 persen.
Berikut rincian PAD tingkat daerah yang tertera di website SEMPAD (update 15/9/21) diantaranya, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dari target Rp. 121.668.960.130, baru terealisasi Rp. 54.953.164.981 atau 45.17 persen. Dinas Kesehatan (Dikes) dari target Rp. 98.259.787.065, baru terealisasi Rp. 58.280.771.420 atau 59.31 persen. RSUD Soedjono dari target Rp. 125.000.000.000 baru terealisasi Rp. 68.125.229.587 atau 54.50 persen.
Dinas Perhubungan (Dishub) dari target Rp. 3.000.000.000, baru terealisasi Rp. 1.680.101.831 atau 56.00 persen. Dinas Komunikasi Informatika dan persandian (Diskominfo) dari target Rp. 11.900.000.000, baru terealisasi Rp. 2.163.372.126 atau 18.18 persen. Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan dari target Rp. 2.000.988.500, baru terealisasi sebesar Rp. 663.804.000 atau 33.17 persen.
Dinas Perindustrian dari target Rp. 550.000.000, baru terealisasi Rp. 1.120.000 atau 0.20 persen.
Dinas Perdagangan (Disdag) dari target Rp. 15.347.019.190, baru terealisasi sebesar Rp. 6.216.780.460 atau 40.51 persen. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) dari target Rp. 250.000.000, baru terealisasi sebesar Rp. 135.500.000 atau 54.20 persen.
Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dari target Rp. 140.000.000, sudah terealisasi sebesar Rp. 149.550.000 atau 106.82 persen. Dinas Pariwisata (Dispar) dari target Rp. 1.250.000.000, baru terealisasi sebesar Rp. 258.190.000 atau 20.66 persen. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) dari target Rp. 18.000.000.000, baru terealisasi sebesar Rp. 2.483.540.758 atau 13.80 persen.
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terdapu Satu Pintu (DPMPTSP) dari target Rp. 5.527.317.255, baru terealisasi sebesar Rp. 2.011.323.545 atau 36.39 persen. Dinas Pertanian (Distan) dari target Rp. 2.001.224.000, baru terealisasi sebesar Rp. 338.953.450 atau 16.94 persen. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dari target Rp. 3.003.472.000, baru terealisasi sebesar Rp. 609.114.500 atau 20.28 persen.
Dinas Kelautan dan Perikanan dari target Rp. 520.419.000, baru terealisasi sebesar Rp. 141.774.000 atau 27.24 persen. Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dari target Rp. 300.000.000, baru terealisasi sebesar Rp. 132.500.000 atau 44.17 persen. UPTD RSUD Lombok Timur dari target Rp. 8.500.000.000, baru terealisasi sebesar Rp. 7.324.379.923 atau 86.17 persen. (gok)
