20.4 C
Lombok
Jumat, Juni 27, 2025

Buy now

Dianggap Raja Alibi, Bang Zul: Kalau Kritikannya Fitnah Jadi Nggak Elok

barbareto.com | Mataram – Akun facebook atas nama Satria Madisa sebelumnya mengunggah postingan bernada sindirian yang ditujukan kepada Gurbernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. Zulkieflimansyah, Ia menilai Gubernur NTB adalah The Master of Alibi atau Raja Alibi.

Dalam postingan tersebut, foto Gubernur NTB ditampilkan menggunakan pakaian dinasnya, kemudian dicoret tepat di kedua mata dan mulutnya dengan tanda silang berwarna merah.

Menanggapi kritikan itu, Gubernur NTB yang karib disapa Bang Zul itu merespon kalau dua hari belakangan banyak yang protes mengenai kritikan tersebut.

“Yang diprotes bukan pada kritikannya, tapi pada foto saya yang di lakban merah mulut dan matanya bak kriminal. Kalau kritikannya benar mungkin ada pembenaran, tapi kalau kritiknya hanya fitnah jadi nggak elok saja,” tulis Bang Zul di akun Facebook resminya. (10/8/21)

  • Kalau Kritikannya Fitnah Jadi Nggak Elok
  • Kalau Kritikannya Fitnah Jadi Nggak Elok

Ia menilai itu merupakan hal yang wajar-wajar saja dilakukan, namun Dia mengakui jika kritikan itu membuat sebagian orang keberatan karena menilai perlakuan yang tidak pantas, maka akan sulit dijelaskan satu persatu kepada orang yang keberatan tersebut.

“Jadi usul saya, saran, kritik dll bagus dan boleh-boleh saja tapi jangan dengan cara atau perlakuan yang diluar batas kewajaran,” peringatnya.

Kalau Kritikannya Fitnah Jadi Nggak Elok

Tiga hari yang lalu, postingan dari pemilik akun Satria Madisa dengan keras mengkritik pola kerja yang diterapkan oleh Gubernur NTB beberapa waktu terakhir.

“Seni berfikir dan bertindak ala Dr. Zul iyalah seni membangun wacana melangit, tapi membusuk ditahap pelaksanaan. Saya bisa menguraikan banyak contoh, contoh paling nyata itu orbal alibi ‘daulat rakyat’ dalam adendum kontrak PT. GTI di Gili Trawangan Lombok Utara. Contoh lanjutan itu orbal Bansos pendidikan yang ditengarai karena ambisi politik melayani eks tim sukses, loyalis dan simpatisan,” urainya dalam postingan tersebut.

Ia melanjutkan, dalam pandangannya saat ini Bang Zul menjadi simpul bagaimana feodalisme mengakar kuat pada batang tubuh politik.

“Alih-alih melayani gagasan, malah berkesan mengangkangi gagasan dengan rule model ‘feodalistik’ yang cenderung membela korporasi dan partisan politik. Gubernur ini layak mendapatkan predikat, raja alibi,” sambungnya. (gok)

- Advertisement -
Barbareto
Barbareto
Informatif dan Menginspirasi

Related Articles

Stay Connected

2,593FansSuka
120PengikutMengikuti
195PelangganBerlangganan

Latest Articles