20 C
Lombok
Minggu, Juni 8, 2025

Buy now

Gubernur NTB Berikan Respon Menohok Terkait Hutang Pemprov Terhadap Rekanan

BARBARETO.com – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) akhirnya buka suara, terkait belum dibayarkan hutang proyek Pemerintah Provinsi (Pemprov) terhadap rekanan atau kontraktor.

Melalui Akun Facebook Pribadinya @Bang Zul Zulkieflimansyah, Dr. Zul melontarkan pernyataan yang menohok, dimana semula dirinya tidak mau merespon soal hutang Pemprov NTB terhadap rekanan tersebut, karena barang tersebut akan selesai pada waktunya.

Namun menurutnya, sikap kontraktor dinilai politis dan tendensius sehingga persoalan semakin melebar, terlebih tahun ini merupakan tahu tahun politik.

“Tadinya saya nggak mau merespon persoalan hutang Pemda kepada kontraktor, karena saya yakin persoalan ini akan selesai pada waktunya sebelum saya selesai mengemban amanah sebagai Gubernur September ini. Tapi krn sangat tendensius dan sudah sangat politis, perlu juga nampaknya di kasih sedikit penjelasan agar tidak di goreng ke sana kemari untuk tujuan yg sifatnya sangat politis. Tapi karena memang tahun politik, ya di maklumi sajalah,” ungkap Dr. Zul pada status Facebooknya belum lama ini.

Pada penjelasan selanjutnya, Dr. Zul sejatinya proyek Pemerintah Ketika anggaran sudah diketuk, biasanya sudah ada kontraktor yang mengerjakan, padahal anggaran belum diturunkan kepada Daerah, dengan begitu pihaknya merasa tidak perlu dipermasalahkan karena ada jaminan anggaran dari setiap pekerjaan.

“Pekerjaan atau proyek pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah ketika anggarannya sdh di ketuk biasanya sudah langsung ada kontraktor yg Mengerjakan proyek atau pekerjaannya. Padahal dananya belum turun atau belum cair,” lanjutnya dalam postingan tersebut.

“Nah, kontraktor ini walaupun dananya belum turun, melakukan pekerjaan tersebut dengan modal sendiri, dgn pinjaman kiri kanan dll. Biasanya karena sudah ada jaminan anggaran ya nggak ada masalah. Jadi Ketika dananya cair ya segera pinjaman dll bisa di lunasi,” sambungnya.

Dilain sisi terang Dr. Zul pada postingan itu, Indonesia, khususnya NTB dilanda Pandemi COVID-19, anggaran yang semula diperuntukkan untuk membayar kontraktor akhirnya dipangkas yang diatur dari Pemerintah Pusat untuk penanganan wabah sehingga membuat Pemerintah Daerah kelabakan.

Diakuinya juga banyak pekerjaan di NTB sudah rampung dikerjakan kontraktor, namun baginya menyelamatkan jiwa manusia atas ancam wabah harus diutamakan.

“Tidak ada yg menyangka wabah Covid akan menyapa kita. Dana yang sudah di alokasikan untuk banyak pekerjaan terpaksa di potong dan dipangkas. Dan dipangkasnya kadang dari pusat sehingga wajar kita semua jadi kelabakan. Krn banyak rencana awal jadi tidak mungkin di eksekusi krn dananya sudah terpangkas untuk mengatasi covid 19. Kita paham bahwa sudah banyak pekerjaan yg sudah kadung di kerjakan, tapi menyelamatkan jiwa kita semua jauh lebih penting dan menjadi prioritas,” bebernya.

Pada Postingan itu juga, pria yang karib disapa bang Zul itu menaruh empati terhadap kontraktor yang menggunakan pinjaman dari bank untuk pengerjaan proyek.

“Buat kontraktor bermodal besar walaupun berat ya masih bisa survive, Tapi terlanjur meminjam dari bank bahkan rentenir tentu jadi masalah sangat berat dan serius, Uang sudah terpakai tapi pembayaran tertunda bahkan belum jelas dibayarnya kapan,” ketusnya.

Kendati demikian pada akhir postingan, Pemerintah Provinsi berkomitmen semaksimal mungkin untuk menyelesaikan kewajiban yang jelas prosesnya.

Ia juga meminta kontraktor untuk mencatat orang yang telah memberikan dan menjamin proyek tersebut, mengingat banyak proyek berpindah tangan demi komitmen fee.

“Walaupun demikian, kami komit dan berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan kewajiban yang jelas proses dan akuntabilitasnya. Kami yakin proses pembayaran ini akan selesai. Tentu pembayarannya akan bertahap sesuai dgn kemampuan keuangan kita.Tadi Kepala BPKAD saya panggil dan clear akan selesai dalam beberapa bulan mendatang,” imbuhnya.

“Yang jadi masalah kalau proyek dan pekerjaan ini berpindah tangan ke beberapa kontraktor hanya krn mengharapkan fee doang.Jadi teman-teman kontraktor yg merasa berat dan belum terselesaikan haknya catat siapa yg telah memberikan dan menjaminkan pekerjaannya, lihat rencana waktu prosedur pembayarannya dan lihat juga benar tidak ada anggarannya,” demikian Dr. Zul diakhir postingannya.

Diberitakan sebelumnya, kontraktor mengancam menggembok kendaraan Dinas Gubernur dan Wakil Gubernur agar segera melunasi hutang tersebut, bahkan dalam waktu dekat para kontraktor akan berkemah di Kantor Gubernur NTB untuk melupakan kekesalan kepada Pemerintah Provinsi.

Follow kami di Google News

- Advertisement -
Barbareto
Barbareto
Informatif dan Menginspirasi

Related Articles

Stay Connected

2,593FansSuka
121PengikutMengikuti
195PelangganBerlangganan

Latest Articles