barbareto.com | Lombok Timur – Peringatan Hari Ulang Tahun (Hultah) Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) yang ke 86 dibarengi dengan Haul Almagfurullah Maulana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid yang ke-24, kali ini dilaksanakan secara online dan offline. Adapun jama’ah NWDI yang hadir secara langsung, dihadiri secara terbatas dan tetap menggunakan Protokol Kesehatan (Prokes) yang ketat.
Pusat acara pengajian dilaksanakan di Mushola Al-Abror, Keluarahan Pancor, Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Beberapa jajaran Menteri dan pejabat Negara turut serta membanjiri Hultah NWDI ke 86 melalui sambungan virtual, seperti Menkopolhukam Mahfud MD, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri PMK Muhadjir Effendy, Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah, Bupati Lombok Timur H. M. Sukiman Azmy dan pejabat lainnya.
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar NWDI Tuan Guru Bajang (TGB) Dr. KH. Muhammad Zainul Majdi, MA. berpesan agar seluruh kader dan jama’ah NWDI selalu konsisten menebar manfaat diseluruh penjuru dunia. Generasi muda NWDI harus mampu menjadi corong untuk mensyi’arkan ajaran pendiri NWDI, NBDI, dan NW yakni Maulana Syaikh.
Bahkan bukan hanya dikancah nasional maupun internasional, TGB berharap agar kader NWDI mampu menebar visi misi perjuangan NWDI ke berbagai pelosok dunia, yang dimana umat Muslim masih menjadi minoritas di tempat itu seperti di Negara-negara bagian eropa. Karena dengan begitulah, ajaran Maulana Syaikh bisa disebarluaskan ke seluruh dunia.
Secara khusus, pria yang saat ini juga menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama PT. Bank Syariah Indonesia Tbk. itu, meminta supaya jama’ah NWDI mampu menciptakan inovasi untuk menunjang kehidupan di masa yang akan datang.
“Tidak hanya memakai dan menggunakan kecanggihan teknologi yang ada saat ini, namun anak-anakku juga harus mampu menghasilkan karya. Kita ambil contoh seperti zoom ini, bukan orang Islam yang membuat, namun ini memang menjadi kebutuhan kita saat ini. Untuk itulah kita harus mampu menghasilkan karya dari diri kita masing-masing, agar bermanfaat bagi umat lainnya,” pesan mantan Gubernur NTB dua periode itu. (29/8/21)
Ia juga mengingatkan, supaya kader dan jama’ah bisa menghargai diri sendiri, namun bukan dengan membanggakan diri yang bisa menyebabkan kesombongan terhadap orang lain. Namun lebih kepada mengapresiasi diri untuk bertanggungjawab terkait dengan apa yang telah didapatkan dari Madrasah NWDI.
“Pada diri beliau (Maulana Syaikh – red) suri tauladannya banyak sekali, orang bicara tentang tanah air itu, beliau dari dulu sudah mensyiarkan hal itu, NWDI itu adalah simbol untuk ke Idonesiaan. Hal itu dapat dibuktikan melalui perjuangan untuk membela Negara Indoensia,” jelas cucu Pahlawan Nasional itu.
Tak lupa pula, TGB perpesan kepada seluruh santri dan santriwati yang saat ini sedang menuntut ilmu di madrasah NWDI, supaya dapat mengapresiasi diri karena telah belajar di tempat yang bersejarah dan diajarkan oleh guru-guru yang baik. Hal yang tidak bisa dikesampingkan, yaitu belajar untuk mengemban amanah.
Terakhir, TGB berpesan agar jangan meninggalkan empat prinsip yang diajarkan oleh Almagfurullah Maulana Syaikh, yaitu yakin, ikhlas, sabar dan istiqomah. Yakin itu dengan cara tidak melepas keyakinan yang telah dipegang saat ini, jangan sampai melepas keyakinan yang diajarkan oleh Maulana Syaikh.
Lalu, ikhlas dengan cara mendahuluan keridahaan Allah SWT diatas segalanya, jangan sampai disorientasi. Kemudian tetap bersabar dalam mengajak pada kebaikan dalam kondisi apapun, termasuk pada kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini.
“Kita manusia yang ditakdirkan oleh Allah dalam ujian pendemi ini, yang diuji itu kesabaran kita saat ini. Karena aktivitas kita tetap kita laksanakan sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang ada. Kemudian yang terakhir itu adalah istiqomah, semoga kita tetap istiqomah dalam menjalankan NWDI Daiman Abada,” papar TGB. (gok)