BARBARETO.com | ARISE+Indonesia yang menjadi fasilitas dukungan perdagangan yang didanai oleh Uni Eropa memfasilitasi Talkshow & Masterclass Cooking Show by Chef Bara.
Program ini menjadi rangkaian Indonesias Geographical Indication Show (IGIS) 2022 di Ubud Food Festival (UFF) 2022. Event ini mempromosikan Indikasi Geografis Indonesia melalui serangkaian jurnal kuliner yang dipublikasikan di situs https://igis.id.
Direktur Merek dan Indikasi Geografis, Dirjen Kekayaan Intelektual Kemenkumham Kurniaman Telaumbanua mengatakan, melalui program IGIS, Indikasi Geografis di Indonesia akan dikenal masyarakat dan memiliki peluang akses pasar yang lebih luas.
“Kita berharap, pasar lokal dan internasional semakin mengapresiasi produk Indonesia yang berlabel Indikasi,” kata Kurniaman, Selasa, 5 Juli 2022.
Menurut Kurniaman, IGIS 2022 yang diinisiasi oleh ARISE+ Indonesia bertujuan untuk menunjukkan indikasi geografis lebih dari soal perlindungan dan pengakuan hukum atas produk olahan alam dan budaya.
“IGIS menunjuk gambaran brand, sebuah perusahaan yang berfokus pada pengembangan brand lokal,” jelas Kurniaman.
Sementara, Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional, Kememdag Ni Made Ayu Marthini menambahkan, produk Indonesia yang berindikasi geografis sudah saatnya memberikan keuntungan nyata bagi petani.
“Ini untuk menciptakan kompetisi yang adil, melindungi hak kekayaan intelektual yang ada, serta meningkatkan kesadaran bagi konsumen di Uni Eropa terhadap nilai produk Indonesia yang berindikasi geografis,” kata Made Ayu Marthini.
Menurutnya, kunci kompetisi dan daya saing saat ini adalah keunikan, kualitas dan reputasi dari produk yang dihasilkan. IGIS 2022 mengeksplorasi keunikan yang menjadi ciri khas setiap Indikasi Geografis dalam bentuk video dokumenter, cooking show, resep olahan produk indikasi geografis, side talk show, dan webinar.
Ada sepuluh produk unggulan yang berindikasi geografis Indonesia dalam IGIS 2022 yakni, Beras Adan Krayan, Garam Bali Amed, Lada Luwu Timur, Kopi Arabika Gayo, Kayu Manis Koerintji, Gula Kelapa Kulonprogo Jogja, Teh Java Preanger, Lada Putih Muntok, Cengkih Minahasa dan Pala Siaw.
ARISE+ Indonesia adalah sebuah program Fasilitas Dukungan Perdagangan selama lima tahun (2019-2024) yang didanai oleh Uni Eropa untuk meningkatkan daya saing ekspor dan integrasi Indonesia ke dalam Nilai Rantai Global. (*)