barbareto.com | Lombok Timur – Jalan penghubung Dusun Mumbul Desa Sikur dengan Dusun Bagik Bilang Desa Sikur Selatan, Kecamatan Sikur, Lombok Timur (Lotim) yang rusak parah selama puluhan tahun mendapat respon dari kalangan pejabat yang berasal dari Desa Sikur. Seluruh pejabat tersebut, rata-rata mengklaim sudah mengusulkan perbaikan jalan itu ke Pemerintah Daerah Lotim.
Namun kenyataan pahit harus diterima warga setempat, pasalnya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Lotim faktanya belum menerima usulan penganggaran perbaikan jalan antar dua Dusun tersebut.
“Belum ada pengusulan yang saya lihat hingga saat ini, itu yang saya lihat dari segi anggaran,” beber Lalu Kurnia Darmawan, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Lotim. (17/6//21)
Pejabat kalangan eksekutif maupun legislatif dari Sikur menandaskan, telah mengusulkan jalan yang rusak itu, namun pada kenyataannya usulan-usulan tersebut belum ada yang masuk di Dinas PUPR Lotim.
Sebelumnya pihak Kecamatan Sikur mengatakan, telah mengusulkan jalan penghubung antar Dusun Mumbul dengan Dusun Bagik Bilang pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Desa, Kecamatan maupun Kabupaten.
“Tapi berhubung Covid-19 ini, maka belum bisa terealisasi,” ketus Camat Sikur Lalu Putra ketika dikonfirmasi melalui jaringan seluler. (17/6/21)
Senada dengan hal itu, Kepala Desa Sikur H. Sayuti Abdul Hamid juga menjelaskan, sejak tahun 2018 yang lalu pihak Desa telah mengusulkan jalan tersebut, namun belum bisa direalisasikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lotim.
Karena pada dasarnya, jalan itu menurutnya merupakan tanggungjawab dari Pemkab Lotim, bukan tanggungan dari pihak Desa Sikur.
“Malah itu jalan Kabupaten, bukan jalan Desa kalau dari Mumbul ke Bagik Bilang itu. Jadi Kabupaten yang punya tanggung jawab itu,” tandas Kades Sikur.
Kepala Dinas Perdagangan Lotim Hj. Masnan yang juga berasal dari Desa Sikur mengungkapkan hal demikian, Ia dari tahun 2020 telah berkomunikasi dengan pihak terkait. Namun karena adanya wabah pandemi Covid-19, maka itulah alasan anggaran jalan itu ditunda.
“Kami sudah bicarakan dengan Kadis PUPR yang dulu, namun belum direspon mengingat ada recofusing,” tuturnya.
Disisi lain Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lotim Asal Sikur M. Yusri mengatakan, jalan penghubung antar Dusun Mumbul dengan Bagik Bilang itu sudah diajukan ketika pembahasan anggaran yang lalu.
“Dan itu memang belum disentuh, mudah-mudahan diperubahan kali ini nantinya kita bisa sampaikan lagi,” ucap Yusri yang juga sebagai anggota komisi IV di DPRD Lotim.
Dia juga mengakui, kondisi jalan tersebut sangat parah dan membutuhkan atensi yang serius dari Pemkab Lotim. Bahkan Ia juga sempat mendesak Pemkab Lotim pada tahun 2020 yang lalu untuk memperbaiki jalan tersebut.
“Akan tetapi mungkin ada yang lebih prioritas di daerah lain, mudah-mudahan pada perubahan kali ini bisa kita ajukan lagi,” kata politisi Partai Gerindra itu.
Sementara itu, Anggota Dewan Fraksi PKS Asmat yang juga berasal dari Desa Sikur membeberkan, pada tahun 2020 lalu telah mengusulkan beberapa ruas jalan di Kecamatan Sikur. Namun Ia tidak mengusulkan jalan penghubung antar Dusun Mumbul dengan Dusun Bagik Bilang tersebut.
“Usulan kita yang besar dan utama belum direalisasikan, karena keterbatasan anggaran. Semoga APBD 2022,” tulisnya melalui pesan whatsApp pada hari selasa kemarin.
Melalui jaringan telepon, Anggota Dewan Provinsi NTB H. Haerul Warisin yang juga bertempat tinggal di Desa Sikur menyampaikan, mestinya Bupati Lotim bisa intervensi untuk meminta prioritas pengaspalan jalan tersebut ke pihak Provinsi NTB.
Adapun mengenai jalan dari Dusun Mumbul ke Dusun Bagik Bilang itu, pria yang dikenal dengan nama Haji Iron itu menyebut, ruas jalan itu murni merupakan tugas Pemkab Lotim.
“Tidak ada urusannya dengan kami yang ada di Provinsi,” pungkas Haji Iron. (gok)
