Selong – Memasuki penghujung bulan Agustus 2022 Kabupaten Lombok Timur berstatus Siaga Darurat Kekeringan, hal tersebut berdasarkan laporan dari Desa maupun Kelurahan yakni mencakup 8 Kecamatan yang tersebar di 43 Desa.
Demikian disampaikan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Timur, Iwan Setiawan.
“Daerah yang berpotensi rawan kekeringan berdasarkan Laporan dari Desa mencakup 8 Kecamatan berdampak terhadap 45 ribu jiwa,” jelasnya Rabu (24/08/2022).
Guna menanggulangi dampak kekeringan lanjut Iwan, sesuai arahan Bupati Lombok Timur pihaknya bersama Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) terus mensuplai air sesuai permintaan Dari Desa yang terdampak, disamping mengantisipasi Kekeringan yang parah.
“Jadi sesuai arahan Bupati kami terus mensuplai air ke masing-masing Desa sesuai Permintaan,” ujarnya.
Masih kata Iwan, dari tahun-tahun sebelumnya Kecamatan Jerowaru merupakan kawasan yang sangat terdampak, mengingat hampir semua Desa pada Kecamatan tersebut berpotensi rawan kekeringan.
“Dari sekian Kecamatan, Jerowaru merupakan kawasan yang sangat terdampak, hampir semua Desa Di Kawasan tersebut terdampak,” bebernya.
Lebih Lanjut Iwan menyebutkan, saat ini armada air bersih BPBD Lombok Timur 11 Armada, yang standby di setiap Kecamatan yang menjadi langganan kekeringan setiap tahunnya, seperti Kecamatan Jerowaru, Sambalia, Pringgabaya.
“Ada 11 Armada sejauh ini, yang dimana beberapa armada kami standby-kan di setiap Kecamatan yang menjadi langganan kekeringan,” pungkasnya.
Baca berita lainnya di Google News