Lombok Tengah-NTB. BARBARETO – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Ruang Diskusi Anak Lingkar (Rudal) Lombok Tengah, meminta pihak Angkasa Pura I mencopot atribut yang bertuliskan Bandara Zainuddin Abdul Madjid (Bizam) yang berada di areal Bandara Internasional Lombok (BIL).
Kusuma Wardana selaku Koordinator Umum (Kordum) dalam aksi hearing yang berlokasi di bundara Bandara mengatakan kekisruhan yang ada di tengah masyarakat Loteng saat ini, di sebabkan karena pergantian nama Bandara yang awalnya BIL menjadi Bizam.
“Pemasangan plang Bizam itu memancing reaksi kontra dari masyarakat sekitar, karena itu menuai polemik di tengah masyarakat,” jelasnya, pada Rabu 13 Januari 2021.
Menanggapi permintaan warga tersebut, Kapolres Lombok Tengah AKBP Esty Setyo Nugroho S.IK menyampaikan bahwa ketetapan nama bandara sudah di atur dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 1421 Tahun 2018, tentang perubahan nama Bandara Internasional Lombok Menjadi Bandara Zainuddin Abdul Madjid.
Dalam proses perubahan nama tersebut, sudah sesuai dengan regulasi yang ada. Sehingga saat ini masih dalam proses sosialisasi perubahan nama selama enam bulan. Namun jika masyarakat setempat menolak, nantinya hal itu sebagai bahan pertimbangan pemerintah.
“Menunggu keputusan tetap pemerintah, maka kami mengajak warga setempat agar tetap menjaga kondusifitas dan keamanan di areal bandara,” pintanya.
Sementara itu, pihak Angkasa Pura I yang hadir pada kesempatan tersebut menjelaskan, bahwa inti persoalan sebetulnya karena Pemerintah Provinsi NTB tidak pernah mensosialisasikan perubahan nama bandara kepada masyarakat sekitar bandara.
Jika persoalan plang dan atribut yang di minta oleh masyarakat setempat agar di copot, pihak Angkasa Pura I akan mengupayakan permintaan dari LSM Rudal. Tentu dengan mempertimbangkan unsur-unsur regulasi lainnya. (gok)
