BARBARETO.com – Pendiri yang sekaligus Ketua Umum (Ketum) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Rinjani Foundation (RF), Zainul Muttaqin, M.Pd., dikenal sebagai sosok yang getol menyuarakan hak-hak masyarakat termarginalkan.
Bukan saja melalui aksi jalanan dengan teriakan suara lantangnya, Bang Zainul begitu ia karib disapa oleh kalangan Aktivis dan LSM, juga diketahui sering melakukan aksi kemanusiaan.
Ya, aksi kemanusiaan bukanlah barang aneh baginya.
Sebab, LSM Rinjani Foundation yang dikomandoinya sedari awal dibentuk dihajatkan sebagai wadah untuk memperjuangkan dan meng-advokasi hak-hak kaum lemah.
Berbagai aksi kemanusiaan pun telah berhasil ia prakarsai dan ia torehkan, mulai dari bagi-bagi takjil saat bulan puasa ramadhan, membantu mengadvokasi biaya berobat masyarakat miskin, hingga memberikan santunan kepada yatim piatu dan orang jompo.
Mungkin, bagi sebagian orang akan menilainya sesutu yang biasa-biasa saja, tapi bagi mereka yang membutuhkan akan terasa sangat luar biasa.
Namun bagi seorang Zainul, pengakuan orang bukan jadi tujuannya, karna membuat orang lain tersenyum adalah surga baginya.
“Bagi orang-orang yang sangat membutuhkan, hal kecil akan sangat besar artinya bagi mereka. Karna bukan tentang anda memberi apa, tapi kehadiran anda dalam kondisi yang seperti apa,” ucap Zainul, Rabu (11/01).
Kebiasaannya melakukan aksi-aksi kemanusiaan rupanya telah membuat dirinya menaruh perhatian terhadap aksi kemanusiaan yang dilakukan oleh salah seorang anggota DPR RI dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Tokoh berhati mulia yang telah lama dijadikan patron PDIP di NTB yang telah membuat kepincut Zainul, tak lain adalah sosok H. Rahmat Hidayat, yang selalu selalu terjun memberikan bantuan kepada kaum-kaum termarjinalkan.
Tentu saja menjadi kredit point bagi penilaian Zainul.
“Bagaimanapun saya tidak melihat Partainya, tapi saya melihat kader yang ada di dalam Partai itu sendiri, yaitu sosok H. Rahmat Hidayat,” terang Zainul.
Menurut Zainul, dirinya sudah lama meneliti atau menelisik keberadaan partai berlambang banteng tersebut, tetapi hasilnya masih remang-remang.
Namun, indera idiologisnya mulai melihat dengan jelas setelah ia mengikuti rangkaian kegiatan penelitian investigasi.
“Setelah saya melakukan rangkain kegiatan tersebut, ternyata PDIP ini merupakan wadah yang tepat untuk bersinergi dengan lembaga yang saya pegang. Yaitu lembaga kemanusiaan,” tuturnya.
Fakta itulah yang kemudian ia jadikan sebagai pijakan untuk mengambil sikap dan keputusan, untuk akhirnya memutuskan bergabung bersama Partai Nasionalis besutan Megawati Soekarno Putri itu.
Ia menambahkan, bahwa hal yang paling mendasari keputusannya itu adalah adanya kesamaan visi dengan lembaga yang ia pimpin saat ini.
Partai apapun, terang dia, merupakan sebuah wadah untuk bisa berbuat dalam mengawal kebijakan, sampai pada melakukan kerja-kerja sosial.
“Hal itulah yang mendasari saya ingin menjadi bagian dari partai berlambang Banteng,” yakinnya.
Tanpa mau berpikir panjang lagi, Zainul dengan niat yang tulus serta tekad yang bulat menyatakan diri siap lahir batin menjadi bagian dari keluarga besar PDIP, sekaligus membangun satu komitmen untuk tetap selalu memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan.
“Bismillah, saya siap nenjadi bagian dari pejuang atas nama kemanusiaan. Saya selaku kader PDIP dan sekaligus pendiri lembaga kemanusiaan (Rinjani Foundation, red) akan mengintegrasikan bilai-nilai sosial melalui program yang ada,” pungkasnya.
Follow kami di Google News