28.7 C
Lombok
Minggu, Juni 1, 2025

Buy now

MO Rancang Kenaikan Tarif Wisman ke Pura Besakih

Amlapura – Manajeman Operasional (MO) Badan Pengelola Besakih berencana akan melakukan penyesuaian tarif ke pura agung Besakih. Ini dilakukan jika nanti fasilitas yang dibangun pemerintah pengelolaannya di serahkan ke badan pengelola. Rencana kenaikan sendiri saat ini masih di hitung.

Sementara fasilitas yang dibangun di Pura Besakih saat ini adalah fasilitas parkir di kawasan Manik Mas. Selain itu juga tengah dilakukan penataan sepanjang Margi agung.

Hal ini di sampaikan PLT MO Badan pengelola Pura Besakih, I Gusti Bagus Karyawan kepada awak media saat media gathering di restoran Mahagiri, Rendang Minggu (21/8/2022).

Bagus Karyawan sendiri bukan orang baru di MO. Yang bersangkutan sejak 2017 saat MO Besakih didirikan Bagus Karyawan sudah ikut di manajemen. Saat ini yang bersangkutan didaulat sebagai PLT Manajernya.

Untuk diketahui sesuai dengan MoU antara desa adat dengan pemkab Karangasem pembagian hasil dari pendapatan di pura Besakih dibagi tiga. 50 persen untuk pura agung Besakih, 25 persen untuk desa adat Besakih dan 25 persen untuk pemkab Karangasem. Sementara untuk biaya operasional manajemen diambil 65 persen dari 40 ribu per tiket masuk.

Untuk tiket masuk ke pura Besakih saat ini dikenakan Rp 60 ribu per orang untuk wisman. Sementara untuk wisatawan Nusantara dikenakan Rp 30 ribu. Dari 60 ribu tiket tersebut 20 ribu dibagi untuk guide Besakih, kelompok ojek dan kelompok penyewaan sarung yang selama ini bekerja sama dengan badan pengelola.

Diakui sejak hadirnya badan pengelola ada beberapa hal positif di kawasan Pura Besakih. Diantaranya kawasan ini lebih tertata dan rapi.

“Sejak ada MO awalnya yang agak sembraut menjadi lebih tertata,” ujar I Gusti Bagus Karyawan PLT manajer Badan pengelola Besakih.

Penataan juga terus dilakukan. Hal ini mamang cukup sulit karena sebelumnya telah terjadi pembiaran hampir 30 tahun. Sejak ada MO lebih tertata dengan resiko berapa bisnis dibatasi, padgang acung juga ditata dan juga parkir serta ojek.

Saat ini ada 650 orang pemandu lokal yang tergabung bekerja sama dengan MO. Awal berdirinya MO pemasukan cukup bagus. Namun saat erupsi gunung agung mengalami fase yang paling buruk. Kemudian berlanjut dengan Pandemi covid yang membuat kunjungan sampai Nol persen.

Fasilitas yang ada selain gedung parkir megah juga akan dibangun gedung bioskop untuk memutar film dokumenter. Juga ada puskesmas yang bertaraf internasional.

“Fasilitas yang dibangun sekarang ini hampir sama dengan yang di candi Borobudur,” ujarnya.

Diakui sebelumnya untuk berkunjung ke Pura Besakih tidak ada anggaran yang pasti. Karena harga pelayanan tidak standar dan belum sama. Saat ini sejak ada MO semua sudah ditata. Sehingga wisman yang mau berkunjung ke Besakih tahu berapa anggaran yang disiapkan.

Jika fasilitas yang dibangun berupa parkir, toilet dan puskesmas internasional tentunya akan menimbulkan naiknya biaya operasional. Jika tiket tidak dinaikan dikhawatirkan biaya operasional akan minus. Karena itu badan pengelola akan menghitung kenaikan tiket masuk nantinya.

“Untuk besarannya masih kita hitung,” ujar mantan wakil ketua DPRD karangasem tersebut.

Pembagunan fasilitas akan selesai tahun 2023. Untuk Borobudur tiket masuk sekitar 25 dolar.

Kenaikan tiket sendiri khusus untuk wisman. Sementara untuk Wisnu tidak mengalami kenaikan. Sementara untuk pemedek tidak dikenakan tiket masuk hanya kena parkir.

Sementara untuk ojek sendiri juga akan terus di evakuasi. Kemungkinan akan menggunakan kendaraan listrik. Gubernur Bali berencana akan membantu pengadaan kendaraan listrik tersebut.

Sementara untuk guide pandakian sejauh ini tidak masuk ke badan pengelola alias jalan sendiri.

Diakui manajemen tahun 2017 MO sempat mendapat pemasukan Rp 12 miliar. Dipotong biaya operasional ada pemasukan bersih sebesar Rp 4 miliar. Ini dibagi menjadi tiga untuk Pura Besakih, desa adat Besakih dan pemkab Karangasem.

Jumlah rata rata wisman saat ini 550 per hari. Namun saat Pandemi turun sampai Nol. Dari Juni 2022 rata rata per hari baru menginjak 160 orang per hari.

Ditanya soal parkir yang krodit dan kena parkir dua kali terutama pemedek itu karena mereka masuk ke parkir yang dikelola pribadi. Kedepan dengan dibangun sentral parkir tidak ada lagi parkir pribadi.

Dimana sentaral parkir bisa menampung 1300 kendaraan roda empat. Selama ini untuk pemedek mencapai 2000 orang hanya saja tidak mungkin bersamaan sehingga masalah parkir masih bisa menampung. Sementara parkir sepeda motor diatas 4000 sepeda motor.

Parkir sendiri akan menggunakan sistem elektronik. Soal toilet juga dipastikan akan tersedia secara gratis. Karena setiap bagunan akan ada toilet. (tra)

Baca berita lainnya di Google News

- Advertisement -
Barbareto
Barbareto
Informatif dan Menginspirasi

Related Articles

Stay Connected

2,593FansSuka
121PengikutMengikuti
195PelangganBerlangganan

Latest Articles