BARBARETO.com – Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pada 2022 diketahui sebagai penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) nasional yang berperan penting dalam pemulihan ekonomi Indonesia.
Saat ini banyak sekali potensi bisnis seiring berkembangnya teknologi.
Di Lombok Timur sendiri, tahun 2021 jumlah pelaku UMKM sebanyak 22 ribu lebih, namun setelah dilakukan pendataan melalui SIDT 2022 jumlah UMKM sebanyak 70 ribu.
Kini Dinas Koperasi dan UKM Lombok Timur (DiskopUKM Lotim) terus berkomitmen dalam membantu UKM bertahan, berkembang dan tumbuh untuk menghadapi tantangan perekonomian yang tidak pasti dan mendorong untuk bertransformasi.
Demikian diutarakan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Lombok Timur, M. Safwan menjawab Barbareto.com pada Rabu (04/01/2022).
“Inilah kemudian yang tantangan kita untuk mendorong agar lebih maju, terlebih jumlahnya ketika terdata sangat banyak,” jelasnya.
Lanjut Safwan, jika melihat saat ini, baik Koperasi maupun UMKM masih kurang pada kelembagaannya, sehingga menjadi atensi DiskopUKM serta peningkatan kapasitas terhadap pelaku UMKM dengan begitu diharapkan produk UMKM naik kelas dan dapat merambah pasar yang lebih luas.
“Setelah dipantau ternyata pelaku UMKM dan Koperasi lemah pada kelembagaan, sehingga perlu menjadi atensi bersama demi kemajuan,” bebernya.
Masih kata Safwan, saat ini sentuhan Pemerintah Daerah Lombok Timur terhadap pelaku Usaha kecil adalah lewat Program KUR Lotim Berkembang, yang dimana Pemda memfasilitasi pelaku Usaha untuk mendapatkan pinjaaman modal tanpa bunga, hanya saja tahun 2022 kemarin tidak banyak yang terealisasikan sehingga tahun 2023 akan digejot total.
“Memang selain terkendala kelembagaan, UMKM juga terkendala akses modal, sehingga Pemda memfasilitasi lewat program KUR Lotim Berkembang akses pendanaan,” ujarnya.
Tak hanya fokus pada Kelembagaan maupun Akses Dana terang Safwan, pihaknya kini sedang membangun komunikasi dengan beberapa pihak untuk memperluas akses pasar produk UMKM, disamping memanfaatkan event-event nasional maupun internasional sebagai bancakan promosi.
“Sejauh ini kami sudah membangun komunikasi dengan beberapa pihak, terutama ritel modern untuk memperluas akses pasar produk UMKM,” imbuhnya.
Lebih jauh dijelaskan mantan Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) itu, DiskopUKM Lotim akan mendorong masyarakat untuk menjadi berkeinginan menjadi wirausaha dengan memperbanyak event-event, serta menjalin kerjasama dengan Sekolah maupun Perguruan tinggi.
“Salah satu solusi untuk meminimalisir masyarakat Lotim menjadi Pekerja Migran adalah dengan mendorong keinginan untuk Berwirausaha, dengan begitu terciptalah lapangan kerja,” pungkas Safwan.
Baca berita lainnya di Google News