BARBARETO.com – Jatim. Dua Kader PMII Bali Nusra, menjadi korban pengeroyokan di arena Musyawarah Pimpinan Nasional Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (Muspimnas PMII) Tulungagung.
Tak terima kadernya di keroyok oleh oknum kepanitiaan hingga mengalami luka bakar, dan lebam pada wajah, PKC dan PC PMII se-Bali Nusra akan menempuh jalur hukum.
“Jelas kami tak terima Kader kami di perlakukan seperti itu, apalagi diduga yang ikut melakukan pengeroyokan adalah oknum kepanitiaan,” ungkap Herman Jayadi, Ketua PKC PMII Bali Nusra.
Menurutnya, PB PMII dan kepanitiaan harus bertanggung jawab atas insiden ya menimpa kadernya.
Selain itu, PKC dan PC se-Bali Nusra sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Tulungagung.
“Kami sudah sepakat dengan seluruh PC se-Bali Nusra, akan menempuh jalur hukum. Supaya pelaku diberikan sanksi sesuai Undang-undang yang berlaku, dan PB PMII harus bertanggung jawab,” tegas Herman.
“Jika dalam kurun waktu 1 x 24 jam tidak ada respon dari Polres Tulungagung terkait laporan kami, maka kami akan berangkat ke Jakarta dan akan turun aksi ke Mabes Polri agar kasus tersebut bisa di atensi sebagai mana mestinya,” sambungnya.
Selain itu, Herman juga meminta, PB PMII dan atau Panitia CO ataupun SC Muspimnas Tulungagung agar di panggil dan memberikan keterangan terhadap insiden pengeroyokan atas kadernya.
“Kami menduga bahwa PB PMII beserta Kepanitiaannya menyewa Preman untuk mengamankan proses acara Sidang Pleno III Muspimnas, sehingga itu yang memicu ketidakamanan dalam arena, dan itu merupakan perilaku yang bejat dan tidak elok untuk di pertontonkan di hadapan kader se-Indonesia,” pungkas herman.
Baca berita lainnya di Google News