barbareto.com | Jakarta – Presiden Republik Indonesia H. Ir. Joko Widodo mengajak supaya kampus perguruan tinggi memasukkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri, bukan hanya kurikulum yang disusun oleh Dosen.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden mendorong dunia perguruan tinggi agar berkolaborasi dengan para praktisi dan pelaku industri. Demikian pula sebaliknya, di mana pelaku industri juga membutuhkan talenta dan inovasi dari perguruan tinggi.
“Ajak industri mendidik para mahasiswa sesuai dengan kurikulum industri, bukan kurikulum dosen, agar mahasiswa memperoleh pengalaman yang berbeda dari pengalaman di dunia akademisi semata,” terang Presiden Jokowi kemarin. (28/7/21)
Selain itu, Ia juga mendorong kampus supaya mahasiswa mengembangkan potensinya masing-masing. Menurutnya mahasiswa di jurusan yang sama tidak semestinya mengetahui hal-hal yang sama, bahkan mahasiswa di jurusan yang sama tidak mesti harus berprofesi yang sama.
“Setiap mahasiswa mempunyai talentanya masing-masing, dan telanta ini yang harus digali, difasilitasi, dan dikembangkan. Itulah esensi dari kampus merdeka dan merdeka belajar,” tegasnya.
Presiden juga meminta supaya Perguruan Tinggi yang sudah berusia tua untuk melakukan peremajaan sistem kurikulum, hal tersebut dilakukan supaya kampus tetap eksis dan kompetitif pada masa sekarang ini.
“Perguruan tinggi baru berkesempatan untuk melompat ke cara kerja baru, ke kurikulum baru, ke manajemen baru model baru. Disrupsi sekarang ini memberikan kesempatan kepada pendatang baru, kepada remaja untuk mendahului yang lama, yang terbebani dengan cara-cara yang lama,” katanya.
Ia mengingatkan supaya Mahasiswa jangan sampai memiliki daya keterampilan terbatas, artinya keterampilan yang itu-itu saja tanpa adanya keterampilan yang sesuai dengan masa depan.
“Pengetahuan dan keterampilan yang hebat di masa kini bisa jadi tidak dibutuhkan lagi dalam lima tahun atau sepuluh tahun ke depan, mahasiswa harus disiapkan (untuk – red) menguasai pengetahuan dan keterampilan yang relevan untuk zamannya,” tandasnya. (gok)