Lombok Tengah, Barbareto.com – Viral di media sosial keluarga pasien yang divonis mengidap kanker hati stadium akhir cekcok dengan salah satu dokter jaga yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya.
Terlihat dalam Video tersebut, salah satu keluarga pasien yang berasal dari Desa Pengembur Kecamatan Pujut, terlibat adu mulut dengan seorang dokter di ruang UGD RSUD Praya. Kejadian tersebut berlansung Senin malam (24/02).
Keluarga pasien, Ruslan menjelaskan, kejadian bermula ketika bapaknya mengeluh sesak nafas serta sakit pada sekujur badannya sehingga Ia lansung membawa bapaknya ke RSUD Praya untuk mendapatkan penanganan medis.
Ia menjelaskan, Sejak bapaknya didiagnosa dua bulan yang lalu mengidap kanker hati stadium akhir oleh pihak RSUP NTB, dokter menyarankan untuk segera membawa pasien ke faskes terdekat jika sewaktu-waktu mengalami sakit apapun.
“Sejak divonis kanker, mau batuk, flu atau lainnya, dokter menganjurkan untuk segera membawa ke puskesmas ataupun rumah sakit,” jelasnya.
Namun sayang, setibanya di ruang UGD RSUD Praya, Ruslan malah terlibat adu mulut dengan salah satu oknum dokter di RS tersebut lantaran dokter tersebut dinilai arogan.
“Ketika saya dipanggil oleh oknum dokter, saya merasa seperti diintrogasi oleh dokter tersebut. dokter berulang kali mengeluarkan pertanyaan dengan nada tinggi,” ungkapnya.
Puncaknya, ketika Ruslan dihadapkan dengan pertanyaan jenis obat yang diresepkan sebelumnya oleh dokter di RSUP, ruslan tidak bisa menjawab lantaran lupa jenis obat karena resep tersebut diberikan sudah dua bulan lalu.
“Saya lupa jenis obatnya karena sudah dua bulan lamanya. Namun saya kan biasa ke rumah sakit ini dan dengan hanya menyerahkan surat hasil diagnosa dari RSUP, bapak saya lansung ditangani dengan baik,” ujarnya.
Mendapat perlakuan yang diakuinya tidak menyenangkan, Ruslan kemudian batal merawat bapaknya di RSUD Praya. Infus yang telah terpasang di tangan pasien terpaksa di buka kembali.
“Kondisi psikis saya membawa bapak kan tidak karuan karena khawatir dan lainnya, malah dapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari petugas. Emosi saya seketika naik dan berlansunglah cekcok seperti yang ada di video itu. Kalau perlakuan dokter bagus gak mungkin saya naik pitam,” terangnya.
Namun sayang, ketika ruslan mendapatkan dugaan perlakuan arogan dari petugas, Ia tak sempat merekam kejadian tersebut sehingga hanya dirinya yang terlihat berbicara dengan nada tinggi.
“Saya tidak sempat merekam ketika okum dokter tersebut bersikap arogan. Setelah saya meminta tolong kakak saya untuk merekam, tiba-tiba dokter tersebut merubah gaya bicaranya,” kesalnya.
Ruslan mengakui jika perlakuan oknum tersebut tak hanya terjadi kali ini. Dua minggu yang lalu salah satu keluarganya juga terpaksa dipulangkan paksa oleh keluarga lainnya karena tak kunjung mendapatkan penanganan setelah dua jam menunggu.
Ruslan menjelaskan, kini bapaknya ditangani pihakRS Mandalika . Ia berharap bapaknya dirawat dengan baik di RS tersebut.
Sementara itu, Direktur RSUD Praya, dr. Mamang Bagiansah saat dikonfirmasi via whatsapp belum memberikan keterangan terkait kejadian tersebut.