Selong, barbareto.com – Menindak lanjuti Rapat Koordinasi pekan lalu bersama Bupati Lombok Timur dan OPD terkait dalam menanggulangi kekeringan yang melanda Lombok Timur.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Timur langsung menyiapkan Rencana Detail dan Rencana Aksi.
Dalam rencana tersebut, setidaknya 8 Kecamatan di Lombok Timur mengalami kekeringan. Setelah menerima laporan dari Camat setempat dan di verifikasi, minggu depan BPBD Lombok mulai mendistribusikan air bersih.
Demikian disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Lombok Timur, L. Mulyadi menjawab Barbareto.com Kamis (07/09/2023).
“Kecamatan yang terdampak ada 8 setelah di verifikasi dan bersama semua Kecamatan setelah menyampaikan data dan lokasi, jumlah Desa dan Dusun Nya,” jelasnya.
Saat ini lanju Mulyadi Lombok Timur berstatus “Siaga Kekeringan“. Dengan meningkatnya jumlah Dusun dan jiwa, yang tembus sampai 85,394 jiwa meliputi 8 kecamatan.
“Kalau di taksir terdapat 85.394 jiwa yang terdampak, sementara Untuk penanganan Kekeringan sama seperti Tahun tahun sebelumnya,” bebernya.
Masih kata Mulyadi, rencana penanganan khusus untuk 2 Kecamatan yang paling terdampak (keruak dan jerowaru, red) bekerjasama dengan Kecamatan.
Mengingat kompleksitas dan luas cakupan wilayah tidak memungkinkan mobil tangki pemda yang terbatas mencakup semua Wilayah ini.
“Efesien dan fleksibilitas dari segi waktu dan cakupan wilayahnya harus terpenuhi semua, maka di 2 Kecamatan ini akan bekerjasama dengan Kecamatan,” ujarnya.
Lanjut L. Mulyadi, sementara 6 Kecamatan yang lain yaitu Kecamatan Terara, Sikur, Suela, Sambelia, Sembalun dan Lenek itu akan mengoptimalkan Mobil atau Armada milik Pemda yang sekarang ini yang ada di BPBD, PDAM, Dinas Sosial, serta DLH
“Fokus wilayah sudah jelas, BPBD sesuai dengan hasil rapat, kita akan mengambil di wilayah Sembalun. Kemudian Dinsos akan mengambil di Kecamatan Suela dan Sambelia. Selanjutnya DLH di Sikur dan Terara, dan PDAM di wilayah Lenek,” pungkasnya.