barbareto.com l Klungkung – Dimulainya pembangunan Embung Getakan yang terletak di desa Getakan Kecamatan Banjarangkan Kabupaten Klungkung, Dikunjungi Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta.
Kunjungan orang nomer 2 di jajaran Pemkab Klungkung tak lain untuk memantau langsung pengerjaan di lokasi proyek.
Proyek yang bermuara dari BWS Bali – Penida dan dana bersumber dari pusat yaitu APBN Tahun Anggaran 2021, pengerjaannyan sudah mulai di kerjakan oleh pihak rekanan.
Proyek Pembangunan Embung Getakan seperti yang disampaikan oleh I Made Kasta pada awak media, Minggu (23/5/2021). Akan memberi dampak terhadap daerah, apalagi jika masyarakat sekitar bisa memanfaatkan fungsi dari embung itu sendiri.
Embung Getakan seperti penjelasan I Made Kastai, diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan air bagi krama Subak yang ada di wilayah Banjarangkan dan sekitarnya.
Dalam meninjau proyek pembangunan Embung Getakan, Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta, Minggu (23/5/2021), bersama para prajuru setempat, dimana Wabup I Made Kasta sempat menyapa dan berdialog dengan para pekerja yang tengah melakukan pekerjaan tahap awal, yakni pembersihan pohon dan perataan tanah di areal proyek.
“Ini merupakan proyek dengan nilai terbesar dari dana pusat yang tengah berjalan di Kabupaten Klungkung. Mari kita awasi bersama sehingga proyek bisa berjalan lancar tanpa hambatan, sehingga embung ini nantinya bisa bermanfaat bagi warga utamanya para petani yang berada disekitarnya,” ujar Wabup Kasta.
“Hasil tinjauan kita ke Embung Getakan untuk melihat secara langsung pengerjaan dari lokasi proyek itu sendiri, manfaatnya adalah untuk bisa bantu Subak Getakan Anjingan, karena air yang mengaliri ke subak itu sangat kecil. Dan mudah-mudahan dengan dibuatnya embung ini bisa untuk menaikan air irigasi untuk subak tersebut, sehingga kekurangan debit air bisa naik untuk subak itu. Dan kedepannya harapan kami, Embung Getakan juga bisa digunakan untuk pariwisata dengan mengemas agro wisata,” tambahnya.
Pembangunan Embung Getakan yang dikerjakan oleh kontraktor lokal tersebut oleh warga sangat di apresiasi. Pasalnya, pihak rekanan tetap melakukan komunikasi dengan krama subak dan juga warga sekitar proyek, mulai dari sosialisasi dan melibatkan warga sekitar untuk di rekrut sebagai pekerja.
Ditemui terpisah dari pihak pelaksana, Ketut Romansa sebagai penanggung jawab di lapangan menjelaskan pada awak media.
“Kita tetap pekerja sesuai prosedur, melibatkan warga sekitar sebagai pekerja, dan kami berharap mereka ikut mengawasi kami, kontrol dari masyarakat itu perlu,” terang pria yang lama malang melintang di dunia kontruksi ini. (Ansa)