Mataram – Rencana Pj Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi untuk merehab Kantor Gubernur NTB mendapat kritikan dari berbagai pihak, salah satunya datang dari Sekretaris Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bali Nusra, Muhammad Fauzan.
Bukan tanpa alasan, menurut Fauzan, anggaran yang diajukan oleh Pj Gubernur Gita Ariadi sebesar Rp 40 Miliar tidak masuk dalam sekala prioritas pembangunan daerah.
“Seharusnya Pj Gubernur fokus menyehatkan APBD, belum lagi masalah angka stunting yang masih tinggi di NTB. Jangan hanya mau bangun gedung mewah saja, namun masalah-masalah sosial diabaikan,” ujar Putra asli Jerowaru itu. (19/11/23)
Terlebih saat ini sudah mendekati pesta demokrasi, kata Fauzan, Pj Gubernur perlu mengatensi langkah-langkah untuk mengawal Pemilu 2024 mendatang.
“Dengan anggaran 40 Miliar, menurut saya hal-hal yang wajib terlebih dahulu yang harus dibenahi oleh Pemprov. Seperti penyediaan air bersih melalui SPAM, dan perbaikan jalan, juga pemeliharaannya,” pungkasnya.
Apalagi masa jabatan Pj Gubernur menurutnya hanyalah sesaat saja, karena merupakan masa transisi yang seharusnya Pj Gubernur fokus membenahi program yang sedang berjalan dan melanjutkan program vertikal dari pusat yang sudah diatur Kemendagri.
“Jika tujuan merehab kantor gubernur hanya sebagai kenang-kenangan saja, maka Miq Gita (sapaan akrab Pj Gubernur NTB, red) seharusnya fokus mengerjakan dan menyelesaikan tugas dari pemerintah pusat, bukan dengan membangun infrastruktur berbentuk fisik yang kurang urgent,” paparnya.
Sebagai informasi, dalam draf KUA/PPAS Anggaran Pendapat Belanja Daerah (APBD) 2024, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB merencanakan anggaran sebesar Rp40 Miliar untuk rehab kantor Gubernur NTB. (*)
Follow kami di Google News