Lombok Tengah, Barbareto.com – Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Tengah mengungkap peyebab keracunan yang dialami oleh lima siswa SDN Repok Tunjang Desa Taman Indah Kecamatan Pringgarata.
dari hasil uji laboratorium Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terdapat bakteri escherichia coli (e.coli) pada menu Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Kamdungan Ecoli pada menu makanan MBG tersebut mengakibatkan lima murid SDN Repok Tunjang Desa Taman Indah Kecamatan Pringgarata terpaksa dilarikan ke Puskesmas pada Rabu 23 April lalu.
Pihak dinas bersama BPOM mengambil sampel untuk mengetahui kandungan dalam makanan itu, yang mana dari salah satu menu makanan yakni telur yang disajikan kepada para pelajar, terungkap positif mengandung bakteri Ecoli yang berasal dari tinja (fecal coliform).
Kepala Dinas Kesehatan Lombok Tengah, Suardi mengatakan, atas dugaan keracunan siswa usai menyantap makanan dari program MBG tersenut, pihaknya bersama BPOM kemudian memeriksa sempel makanan dan dari hasil pemeriksaan ditemukan adanya kandungan ecoli dalam makanan yang disajikan.
“Hasil pemeriksaan BPOM sudah keluar dan hasilnya ternyata positif ecoli kalau tidak salah dari telur, dan ini tetap berbahaya. Karena kalau sudah lewat dari ambang batas tentu akan menimbulkan keracunan seperti mual muntah seperti yang kemarin terjadi,” ungkap Suardi saat ditemui di sela-sela pelepasan haji di halaman Masjid Agung Praya, Rabu (7/5).
Karena bakteri ecoli ini berasal dari manusia, pihaknya berharap dengan adanya permasalahan yang membuat siswa harus mendapatkan perawatan setelah menyantap makanan itu, kedepan agar penyedia makanan harus memastikan kebersihan dengan cara memastikan sudah mencuci tangan dengan benar, termasuk bahan makanan juga harus betul-betul dijaga kualitasnya.
“Ecoli inikan dari tinja makanya kita mengingatkan agar sanitasi makanan harus dijaga, kemudian pengelola harus bersih dan urusan sanksi mungkin kita tidak lakukan tapi kita fokus pada pembinaan saja,” tambahnya.
Suardi memastikan akan tetap melakukan pengawasan untuk berbagai lokasi dapur pengelolaan MBG ini kedepan, agar tidak terulang kembali kasus serupa. Sehingga pihaknya akan mendata kembali dimana lokasi dapur untuk penyaluran MBG di Lombok Tengah dan memastikan kualitas terutama dari sisi kebersihannya.
“Kami juga harus cek juga dapur umum yang lainnya untuk mencegah kejadian serupa, karena memang sebelumnya salah satu menu makanan yang dimakan positif ecoli yang membuat ada lima orang diduga kercacunan,” terangnya.