22.8 C
Lombok
Jumat, Juni 27, 2025

Buy now

Dilema Besar Pembangunan Kawasan Industri Hasil Tembakau Paok Motong, Gita: Ada Kongkalikong

BARBARETO.com, Lombok Timur – Kontroversi pembangunan Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) di eks Pasar Paok Motong Masbagik Lombok Timur sudah mulai terjadi, pro dan kontra elemen masyarakat mulai terjadi.

Seruan aksi boikot dan segel sampai konsolidasi tokoh agama serta tokoh masyarakat dalam menyikapi pembangunan KIHT ini.

Kontroversi ini berawal dari adanya indikasi dan dugaaan kongkalikongnya pihak perusahaan pemenang tender (yang infonya dibeberapa daerah di blacklist, red) dengan pihak dinas tekait diprovinsi dan PPK serta adanya oknum Kepala Desa ikut bermain dalam proyek ini .

Aldafi Gita Purnadi, Ketua Jaringan Kerja Rakyat Nasional yang merupakan salah satu warga Masbagik menyampaikan.

“Proyek Pembangunan Kawasan Industri Hasil Tembakau ini harus dikawal betul oleh kejaksaan Tinggi dan kepolisian, jangan sampai proyek besar di Masbagik ini menjadi bancakan pihak-pihak berwatak jahat, apalagi disinyalir ada kongkalikong sejak dimulainya proses lelang,” ujar Gita.

Dilema Besar Pembangunan Kawasan Industri Hasil Tembakau Paok Motong, Gita: Ada Kongkalikong
Aldafi Gita Purnadi

“Kami meminta kepada Bapak Jaksa Agung RI untuk menginstruksikan Kejati NTB menurunkan tim intel dari saat ini ke pembangunan proyek KIHT tersebut, disinyalir banyak permainan dan persekongkolan oleh oknum-oknum. Sebagai dukungan terhadap pembangunan Kami ingin proyek pembangunan KIHT ini berjalan baik bagi kesejahteraan masyarakat, namun tidak boleh ada oknum yang menjadikan proyek ini untuk memperkaya diri mereka,” imbuhnya.

Aktivis yang dipanggil Gito ini juga menambahkan proyek ini kurang lebih nilainya Rp 27 Miliar dan dimenangkan tendernya oleh PT. Unggul Sekoja yang dianggap tidak bonafide mengerjakan proyek dengan anggaran besar, dibeberapa daerah sudah di beri coretan Tinta Hitam.

Senada dengan Ketua Jangkarnas, Zuarno Saputra, Ketua Forum Micas juga mengatakan akan mengawal ini sampai selesai.

“Oknum-oknum di lapangan (lokasi, red) proyek juga harus di kawal oleh kejati NTB, jangan ada yang main-main di proyek ini, supaya masyarakat kami bisa menikmati kedepannya, kami memang mencium bau busuk di proyek KIHT ini, maka kami meminta kepada APH untuk sejak awal menurunkan tim intel, supaya bisa terpantau siapa yang bermain-main,” tegasnya.

- Advertisement -
Barbareto
Barbareto
Informatif dan Menginspirasi

Related Articles

Stay Connected

2,593FansSuka
120PengikutMengikuti
195PelangganBerlangganan

Latest Articles