20.7 C
Lombok
Senin, Maret 10, 2025

Buy now

Sayangkan Penahanan Alus, Pemuda Pancasila Loteng: Mestinya Polisi Kedepankan Mediasi 

Lombok Tengah, Barbareto.com – Buntut penahan Aktivis LSM Alus Darmiah, Satu persatu aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan beberapa Organisasi Masyarakat (Ormas) di Lombok Tengah (Loteng) menyatakan keberatannya.

Alus Darmiyah ditahan pada Kamis (06/03) atas sangkaan tindakan pengancaman oleh penyidik Polres Lombok Tengah (Loteng) berdasarkan laporan General Manager (GM) The Mandalika, Wahyu Moerhadi Nugroho pada tanggal 5 September 2024 lalu. 

Kali ini, Ketua Majlis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Loteng ikut angkat bicara terkait penahanan aktivis lingkar sikurit mandalika yang aktif menyuarakan kepentingan masyarakat lingkar sirkuti Mandalika tersebut. 

Katua MPC PP Loteng, Lalu Weli menyayangkan langkah Polres Loteng dalam penangangan kasus tersebut yang tidak mengedapankan mediasi antara pihak The Mandalika dengan Alus. 

“Kami berharap Kapolres Loteng mengedapankan penyelesaian persoalan tersebut  lewat Restorativ Justice terlebih ini bulan ramadhan,” ujarnya (08/03). 

Ia mengatakan, pasal yang disangkakan ke Alus pun terkait  ancanman terjadi pada tahun lalu.

Lalu Weli juga menyayangkan sikap dari pihak The Mandalika  yg notabene merupakan perusahaan BUMN, seharusnya lebih mengedepankan azas musyawarah dalam menyelesaikan masalah. 

“Semestinya The Mandalika mengedepankan Azas musyawarah bukan dengan tangan besi dalam menanggapi ktitik lewat Aparat Penegak Hukum (APH),” cetusnya. 

Tak hanya itu, Sebagai perusahaan milik negara The Mandalika  semestinya selalu mepertimbangkan kearifan lokal. Dalam menerima ktitikan, semestinya berusaha mencarikan solusi yang terbaik untuk masyarakat. 

“Jangan sampai menjadi anti kritik, ini yang nantinya menambah kesenjangan antaranperusahan dengan masyarakat,” jelasnya. 

Ia menyebut, langkah tangan besi oleh pihak The Mandalika dikhawatirkan  akan mengganggu kemajuan pariwisata di daerah selatan karena tidak akan ada lagi masyarakat yang akan berani bersuara jika setiap penyelesaian masalah berujung bui. 

“Selain itu, tidak akan ada kedekatan emosiaonal antara masyarakat dengan perusahan, padaahal itu sangat dibutuhkan dalam rangka kerjasama mengembangkan patiwisata kita,” tutupnya.

- Advertisement -
Padly
Padly
Kontributor Lombok Tengah

Related Articles

Stay Connected

2,593FansSuka
124PengikutMengikuti
195PelangganBerlangganan

Latest Articles